Jakarta, MINA – Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) dr. Sarbini Abdul Murad menegaskan, tiga relawanya akan tetap bertahan di Jalur Gaza, Palestina, meski Pemerintah Indonesia telah megimbau semua WNI segera meninggalkan wilayah konflik.
Saat ini wilayah Gaza yang diblokade terus memanas karena aksi saling serang antara pejuang Palestina dan pendudukan Israel sejak Sabtu (7/10).
“Kami memutuskan rewalan tinggal di Gaza untuk membantu korban di sana. Dengan catatan mereka menjaga diri dan tidak melakukan hal-hal yang mencelakakan mereka,” kata Sarbini saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (10/10).
Sarbini mengatakan, MER-C akan selalu hadir dan ada di tempat-tempat yang memang berbahaya dan berisiko. Terkait keselamatan para relawan, Sarbini menyampaikan mereka telah dibekali tentang apa saja yang harus dilakukan di tengah konflik. Ia menjelaskan, pembekalan tersebut termasuk imbauan kepada para relawan untuk tidak mendekati daerah pertempuran.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Pemerintah Indonesia secara resmi telah mengeluarkan imbauan perjalanan agar warga negara Indonesia yang berada di Palestina dan Israel segera meninggalkan wilayah tersebut.
”Menimbang situasi keamanan terakhir dan demi keselamatan para WNI, Pemerintah Indonesia mengimbau agar WNI yang berada di wilayah Palestina maupun Israel segera meninggalkan wilayah tersebut,” tulis Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI di website resminya, Selasa.
Kemlu juga mengimbau untuk membatalkan rencana perjalanan ke kedua wilayah tersebut, hingga adanya pemberitahuan lebih lanjut dari pemerintah.
Sebelumnya serangan udara Israel menyasar RS Indonesia yang berada di Jalur Gaza, Palestina, Sabtu (7/10). Satu staf lokal MER-C bernama Abu Romzi, yang tengah berada di dekat lokasi syahid akibat serangan tersebut.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
Serangan juga membuat kerusakan di Wisma dr. Joserizal Jurnalis, tempat tinggal relawan yang berada di dalam area RS Indonesia. (L/R7/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)