Jakarta, MINA – Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) mengatakan tidak ada argumen rasional apapun yang dapat diterima untuk kejahatan yang dilakukan Zionis Israel.
“Kejahatan kemanusiaan terencana dan berulang-ulang terhadap manusia dan fasilitas yang mendukung hak-hak dasar kemanusiaan oleh pihak Zionis Penjajah harus dihentikan, tidak ada argumen pendukung atau rasionalisasi apapun yang bisa diterima,” ujar MER-C dalam pernyataan tertulis, Ahad (20/10).
Gaza Utara kembali mengalami penghancuran massal oleh penjajah sejak 7 Oktober 2024 dan tiga fasilitas Kesehatan Utama yaitu RS Indonesia, RS Al-Awda dan RS Kamal Adwan juga menjadi sasaran yang direncanakan.
MER-C mengatakan, penjajah secara sistematis telah melakukan pengepungan selama 15 hari, sejak 4 Oktober 2024, sampai saat ini di RS Indonesia, sehingga semua pasokan bahan bakar, logistik medis, dan logistik dasar terhenti, menimbulkan kelaparan bagi staf dan pasien yang berlindung di dalam rumah sakit, dua pasien telah syahid.
Baca Juga: Menag Akan Buka Fakultas Kedokteran di Universitas PTIQ
“Penjajah telah melakukan serangan militer ke dalam RS Indonesia pada tanggal 19 Oktober 2024, tanpa alasan pertempuran, setelah 15 hari memutus jalur logistik, merusak fasilitas kemanusiaan ini dengan dampak yang belum bisa kami estimasi,” kata MER-C.
Sebelumnya, relawan medis MER-C dari Indonesia telah bertugas selama dua bulan terakhir di RS Indonesia untuk melakukan pertolongan medis, khususnya kasus trauma kepada masyarakat terusir di Gaza Utara. Namun saat ini, semua relawan MER-C di utara telah dievakuasi ke Gaza Tengah.
Rumah Sakit Indonesia diinisiasi oleh MER-C tahun 2009, mulai dibangun 2011, didanai dari kumpulan donasi masyarakat Indonesia yang mendukung semangat “bahwa Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan”.
Diserahkan ke pemerintah Palestina tahun 2016, Rumah Sakit Indonesia telah menjadi fasilitas kesehatan utama di Gaza Utara, dan simbol harapan masyarakat Palestina untuk mendapatkan kemerdekaan. Pengembangan pelayanan terus dilakukan MER-C sampai pecah pembantaian dalam Jalur Gaza oleh penjajah pada Oktober 2023. []
Baca Juga: Presiden Prabowo Bertekad Perangi Kebocoran Anggaran
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Langkah Antisipasi Ancaman Bencana Hidrometeorologi Basah