Lumajang, MINA – Lembaga Kemanusiaan yang bergerak di bidang Kegawatdaruratan Medis, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) cabang Yogyakarta mengirimkan tim medis atau relawannya ke posko pengungsi untuk memberikan bantuan bagi para korban erupsi Gunung Semeru.
“Tim MER-C sejak Minggu (5/12) melakukan asesmen oleh dr. Basuki. Kemudian dilanjutkan dengan penerjunan tim medis pertama yang berjumlah enam orang, yang telah turun sejak Senin (6/12) malam,” kata Ketua Umum MER-C Cabang Yogyakarta Rizki Rinaldi kepada MINA melalui telepon, Rabu (8/12).
Ia mengatakan, relawan MER-C yang turun saat ini berjumlah tujuh orang, enam orang membantu pengobatan di posko pengungsian dan satu relawan lagi ditempatkan di RSUD selaku tenaga medis spesialis.
“Untuk awalnya tim pertama itu ditetapkan di Kamar Kajang, tapi kemudian di sana poskonya ditutup karena menjadi kawasan merah. Kemudian dari Kamar Kajang kita turun ke Sumberwuluh dan di posko Sumberwuluh ini kami melakukan pengobatan dan bantuan, jadi di Kamar Kajang kami hanya melakukan asesmen awal,” katanya.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Rizki mengatakan, untuk penerjunan tim yang ini akan dilaksanakan hingga tanggal 12 Desember, dan akan dilakukan juga mobile clinic.
“Rencananya tetap dilakukan jaga posko kesehatan dan juga mobile clinic, jadi memang ada yang tetap ditempat (posko) mengawasi, misalnya ada gangguan emergency, dan juga ada yang keliling ke beberapa rumah yang mungkin masih sulit akses atau pun sulit untuk dievakuasi, itu dua rencananya dan akan terus dikoordinasikan,” ujarnya.
Menurutnya, hal-hal yang dibutuhkan di sana itu seperti akses air bersih, karena debu dan abunya itu masih tebal di daerah tersebut, kemudian untuk bantuan pakaian, logistik, kata Rizki, sudah terpenuhi hanya saja bagaimana proses pendistribusiannya agar merata.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, berdasarkan data terkini Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru pada Selasa (7/12), pukul 12.00 WIB, jumlah warga mengungsi mengalami peningkatan menjadi 3.697 jiwa.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Sementara data korban jiwa tercatat warga luka-luka 56 jiwa, hilang 17 jiwa dan meninggal dunia 34 jiwa, sedangkan jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa. Terkait dengan jumlah warga yang dinyatakan hilang dan luka, posko masih melakukan pemutakhiran data dan validasi.
Masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor tenggara – selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. (L/R6/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka