Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MERAUP BERKAHNYA RAMADHAN

Admin - Selasa, 30 Juli 2013 - 03:53 WIB

Selasa, 30 Juli 2013 - 03:53 WIB

1608 Views ㅤ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (البقرة:183)

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah [2]: 183)

Maka dengan iman dan taqwa, Allah berjanji akan membukakan pintu-pintu berkahnya dari langit. Allah berfirman:

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ… (الأعراف:96)

Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat

“Seandainya penduduk kampung beriman dan bertaqwa, niscaya Aku bukakan untuk mereka keberkahan dari langit dan bumi…” (QS. Al-A’raf [7]: 96)

Dengan taqwa pula, Allah akan memudahkan segala urusan hamba-Nya dan mendatangkan rizki yang tidak diduga-duga. Allah berfirman:

…وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا . وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ … (الطلاق:2-3)

“…barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya…” (QS. At-Thalaq [65]: 2-3).

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat

b. Diampuni dosa-dosa dan dihapus segala kesalahannya, sesuai dengan hadits dari Abu Hurairah Radhiallahu anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (رواه البخارى)

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan pahala (dari Allah Subhanahu wa Ta’ala), niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Al-Bukhari).

c. Akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu:

Baca Juga: Tertib dan Terpimpin

لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ.(رواه البخارى و مسلم)

“Bagi orang yang berpuasa itu ada dua kebahagiaan, berbahagia pada saat dia berbuka, berbahagia dengan puasanya itu dan pada saat ia berjumpa Rabb-nya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

d. Dibukakan pintu-pintu surga dan dikunci semua pintu neraka serta dibelenggunya syetan-syetan. Dari Abu Hurairah Radhiallahu anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ (رواه أحمد)

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat

“Apabila Ramadhan datang maka pintu-pintu Surga dibuka, pintu-pintu Neraka ditutup dan syaitan-syaitan dibelenggu.” (HR. Ahmad).

Allah mengistimewakan kepada orang-orang yang berpuasa, bahwa meraka akan dimasukkan ke dalam surga lewat pintu khusus yang bernama Ar-Rayyaan sesuai dengan janji Allah yang diterangkan oleh Sahl bin Sa’ad Radhiallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ (رواه البخارى و مسلم)

“Sesungguhnya di surga itu ada sebuah pintu yang disebut ar-Rayyaan. Pada hari kiamat nanti orang-orang yang suka berpuasa akan masuk surga lewat pintu itu. Tidak ada seorang pun selain mereka yang diperkenankan (untuk masuk surga) lewat pintu itu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang

e. Ditumbuhkan rasa syukur oleh Allah dalam jiwa, Allah Ta’ala berfirman:

…وَ لِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (البقرة:185)

“…dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya (puasa Ramadhan) dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah [2]: 185)

Dengan meningkatnya syukur kepada Allah, Allah berjanji akan menambah kenikmatannya:

Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ (إبراهيم:7)

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim [14]:7)

2.    Mendekatkan diri Kepada Allah (Taqorrub)

Bentuk-bentuk taqarrub kepada Allah, diantaranya; menjaga shalat yang lima waktu, melaksanakan qiyamurramadhan atau tarawih, memperbanyak amalan sunnah, memperbanyak baca Al-Qur’an (tadarrus), memperbanyak shadaqah, melaksanakan i’tikaf pada sepuluh akhir Ramadhan.

Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati

a.    Menjaga Shalat Yang Lima Waktu

Diterangkan dalam hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah Radhiallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اَلصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ الْكَبَائِرَ(رواه مسلم)

“Shalat fardhu lima waktu, shalat Jum’at ke Jum’at berikutnya, dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di antara masa tersebut seandainya dosa-dosa besar dijauhkannya.”(HR. Muslim)

Baca Juga: [Hadist Arbain ke-5] Tentang Perkara Bid’ah

Antara shalat dari shalat yang lima waktu berfungsi sebagai penghapus dosa-dosa, terlebih bila dikerjakan di dalam bulan Ramadhan. Akan berbeda pahalanya shalat lima waktu yang di kerajakan dalam bulan Ramadhan dengan yang dikejakan di luar bulan Ramadhan dengan pahala yang berlipat ganda sekaligus menghapus dosa.

b.    Melaksanakan Qiyaamul Lail atau Tarawih

Amalan sunnah yang paling ditekankan (muakkad) oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada setiap malam Ramadhan adalah qiyamul lail atau qiyamur ramadhan, sesuai dengan hadits dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ كَتَبَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ وَ سَنَنْتُ لَكُمْ قِيَامَهُ فَمَنْ صَامَهُ وَ قَامَهُ اِيْمَانًا وَ احْتِسَابًا خَرَجَ مِنْ ذُنُوْبِهِ كَيَوْمِ وَ لَدَتْهُ اَمُّهُ (رواه ابن خزيمة)

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-4 ] Proses Penciptaan Manusia dan Takdir dalam Lauhul Mahfuzh

“Bulan Ramadhan, adalah bulan yang Allah wajibkan atas kamu berpuasa dan aku telah mensunnahkan bagimu qiyamnya (shalat malam di malamnya). Maka barangsiapa yang berpuasa di siang harinya dan berqiyam di malam harinya karena iman kepada Allah dan mengharap pahala dan keridhoan-Nya, niscaya keluarlah dia dari dosa-dosanya seperti hari dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Ibnu Huzaimah)

Dalam hadits lain, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (رواه البخارى)

“Barangsiapa yang mendirikan shalat malam di bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala (dari Allah), niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Al-Bukhari)

Baca Juga: [Hadist Arbain ke-3] Rukun Islam

c.    Memperbanyak Baca Al-Qur’anul Karim (Tadarrus)

Al-Qur’anul Karim adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah Ta’ala di bulan Ramadhan yang banyak mengandung berkah bagi umat Islam. Allah Ta’ala berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ

“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur-an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)…” [Al-Baqarah: 185]

Dan mendatangkan rahmat Allah, firman Allah:

وَهَذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ فَاتَّبِعُوهُ وَاتَّقُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (الأنعام:155)

Dan Al-Qur’an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat. (QS. Al-An’am [6]:155)

Bahkan setiap Ramadhan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa menunjukkan bacaan Al-Qur’an kepada malaikat Jibril, sebagaimana dijelaskan oleh sahabat Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma:

وَكَانَ جِبْرِيْلُ يَلْقَاهُ كُلَّ لَيْلَةٍ فِيْ رَمَضَانَ حَتَّى يَنْسَلِخَ يَعْرِضُ عَلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقُرْآنَ. (رواه البخارى)

“Jibril menemuinya setiap malam pada bulan Ramadhan hingga terbaring. Saat itu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menunjukkan hapalan bacaan al-Qur’annya pada Jibril.” (HR. Al Bukhari)

Dengan Al-Qur’an, Allah akan memberikan petunjuk kepada manusia ke jalan yang benar (QS. Al-Baqarah:185) dan pada hari kiamat Allah akan memberikan pertolongan (syafa’at) yang tidak ada pertolongan pada hari itu kecuali pertolongan Allah semata. Sebagaimana hadits dari Abu Umamah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ (رواه مسلم)

“Bacalah Al-Quran, sesungguhnya dia (Al-Quran) itu akan memberikan pertolongan (syafa’at) kepada pembacanya.” (HR. Muslim)

d.    Memperbanyak Shadaqah

Bersedekah juga akan mendatangkan keberkahan, khususnya pada harta. Allah menjanjikan bagi mereka yang bersedekah akan dilipatgandakan pahalanya dan diganti sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat (HR. Al-Bukhari Muslim). Imam al-Bukhari dan Muslim mengeluarkan hadits dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu nahuma, dia berkata:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَدَ النَّاسِ بِالْخَيْرِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ فَإِذَا لَقِيَهُ جِبْرِيْلُ كَانَ أَجْوَدَ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيْحِ الْمُرْسَلَةِ (رواه البخارى)

Rekomendasi untuk Anda

Tausiyah
Indonesia
Indonesia