MER-C, WANADRI FOKUSKAN PENGOBATAN MEDIS KE WILAYAH DUNCHE

Tim MER-C, WANADRI, saat sedang berkoordinasi dengan Ketua Departemen Kesehatan Distrik Bongmati, selatan Kathmandu, Mr.  Kader Basmet. Foto: Widi/MINA
Tim , , saat sedang berkoordinasi dengan Ketua Departemen Kesehatan Distrik Bongmati, selatan , Mr. Kader Basmet. (Foto: Widi/MINA)

Kathmandu, 16 Rajab 1436/5 Mei 2015 (MINA) – Setelah melakukan penilaian kebutuhan (assesment) di beberapa wilayah di , Tim Pertama MER-C dan WANADRI memfokuskan pengobatan medis ke wilayah utara Kathmandu, di .

“Wilayah utara Kathmandu banyak yang belum disentuh bantuan search and rescue (SAR), sehingga layak untuk menjadi fokus utama para relawan medis dan SAR. Khususnya di Distrik Dunche, masih banyak penduduknya yang belum menerima bantuan medis dan makanan,” kata Kepala Departemen Kesehatan Distrik Bungmati, Kedar Basmet kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Kathmandu, ibukota Nepal, Selasa (5/5).

MER-C dan WANADRI sendiri membagi tim menjadi dua regu. Tim pertama langsung menuju Distrik Dunche untuk melakukan pengobatan mobile (mobile clinic), sementara tim kedua melakukan assesment ke tiga wilayah di selatan Kathmandu.

Ketua Tim Pertama MER-C dan WANADRI, Saleh Soedrajat menyatakan, pihaknya akan fokus pada daerah-daerah yang belum tersentuh bantuan medis. “Hal itu sesuai dengan visi dan misi MER-C yang memberi bantuan kepada orang yang paling membutuhkan,” katanya.

Sementara itu, hasil assesment dari tim MER-C dan WANADRI yang bergerak di Lalitpur, Bakhtapur dan Bongmati (wilayah selatan Kathmandu) menyimpulkan, dari ketiga distrik yang dikunjungi telah ditangani oleh tim medis dan penyelamat dari Tiongkok, Jepang dan tentara Nepal sendiri.

“Oleh karena itu, kami menyimpulkan, tim MER-C dan WANADRI berfokus di wilayah utara Kathmandu, yaitu Dunche, termasuk di wilayah Ramsche, Grang, Thade, dan Bokehunda (10 km sebelum Dunche),” tambahnya.

Menurut laporan dari BNPB untuk Nepal, pembangunan rumah sakit darurat di Distrik Satungal (tiga jam perjalanan darat dari Kathmandu) sudah selesai dan siap untuk beroperasi. Rencananya, RS darurat itu akan beroperasi efektif selama tiga bulan mengingat banyaknya korban di wilayah itu.

Dunche merupakan wilayah terdekat dari Pegunungan Himalaya. Semua korban dari desa-desa sekitar Himalaya dilarikan ke Distrik Dunche mengingat hanya di wilayah tersebut yang terdapat rumah sakit tentara dan puskesmas, namun sampai saat ini belum beroperasi karena kekurangan tenaga medis.

Kemarin, sukarelawan menemukan 100 jasad pendaki dan penduduk desa yang terkubur longsoran setelah menggali salju dan es di desa Langtang, 60 kilometer utara Katmandu, jalur terkenal untuk pendakian gunung tertinggi di dunia, Gunung Himalaya.

Seluruh desa, termasuk 55 penginapan pendaki, tersapu longsoran salju. Sedikitnya tujuh warga asing sudah teridentifikasi. Diperkirakan masih ada sekitar 120 orang lagi terkubur di bawah salju.(L/R03/R04/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0