Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merebut Kembali Masjid Al-Aqsa

Redaksi Editor : Arif R - 4 jam yang lalu

4 jam yang lalu

7 Views

Oleh Abdul Aziz Aljaisyi, Founder & Pembina Mutiara Nasihat

Baitul Maqdis atau yang juga dikenal dengan nama Masjid Al-Aqsa merupakan salah satu situs suci bagi umat Islam dengan nilai historis, spiritual, dan budaya yang mendalam. Lokasinya yang berada di Yerusalem menjadikannya pusat perhatian umat dari berbagai penjuru dunia.

Tidak hanya menjadi kiblat pertama bagi umat Islam, tetapi juga sebagai tempat peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasalam. Kehadirannya mencerminkan persatuan dan tanggung jawab kolektif umat islam untuk menjaga dan membebaskannya dari segala bentuk penindasan, karena ia tidak hanya sebatas simbol agama, melainkan juga warisan penting peradaban Islam.

Zionis Yahudi telah berusaha paksa mengambil Baitul Maqdis dari pelukan kaum Muslimin, sehingga membuat hati seluruh kaum muslimin sedunia terkoyak dan berakibat memicu kesadaran serta dorongan moral bagi umat untuk bersatu, menjaga, dan merebutnya kembali.

Baca Juga: Ini Jenis Drone Hezbollah untuk Menyerang Israel

Berbagai aksi telah dilakukan oleh umat islam di Indonesia, mulai dari penggalangan dana untuk sadara muslim di Palestina, kemudian aksi solidaritas dan demonstrasi yang diadakan di berbagai kota untuk menyuarakan dukungan bagi Palestina, bantuan kemanusiaan dengan pendistribusian makanan, obat-obatan, dan kebutuhan pokok bagi warga Palestina, ditambah lagi dengan kampanye sosial dan edukasi melalui media sosial, seminar, dan khutbah.

Semuanya itu untuk meningkatkan kesadaran bagi seluruh kaum Muslimin, dan mendesak Pemerintah RI untuk melakukan diplomasi dan advokasi agar Zionis laknat menghentikan agresi terhadap Palestina.

Namun, upaya yang telah dilakukan belum memberikan hasil yang signifikan. Sebaliknya, kekuatan Zionis semakin agresif dan tanpa kendali dalam melakukan kekerasan serta penindasan terhadap saudara-saudara kita di Palestina.

Ada satu hal yang kurang menjadi perhatian umat islam, untuk merebut kembali dan membebaskan Bailtul Maqdis dari penjajahan zionis, umat Islam tidak hanya memerlukan strategi politik atau militer, tetapi juga upaya spiritual dengan kembali kepada ajaran agama yang lurus.

Baca Juga: Nabi Adam Manusia Pertama yang Membangun Masjidil Aqsa

Artinya secara sadar umat Islam harus kembali kepada ajaran agama yang lurus sesuai petunjuk Al-Qur’an dan As-Sunnah (hadits) dengan mengamalkan ajaran Islam secara komprehensif, dan membangun persatuan di antara umat, serta menegakkan kembali amar makruf nahi mungkar dan berusaha mengobati penyakit wahn (cinta dunia) yang telah lama mengidap pada diri-diri kaum Muslimin.

Ada dua sabda nabi yang mengingatkan saya akan hal ini. Pertama, adalah hadits Riwayat Abu Daud dan hadits ini dinilai shahih oleh Syaikh al-Albani rahimahullah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,

يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا»، فَقَالَ قَائِلٌ: وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ؟ قَالَ: «بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ، وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ، وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ، وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمُ الْوَهْنَ»، فَقَالَ قَائِلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَا الْوَهْنُ؟ قَالَ: «حُبُّ الدُّنْيَا، وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ

Hampir tiba waktu, kaum-kaum itu akan saling menyeru di atas kalian sebagaimana orang-orang yang makan saling menyeru ke hidangan mereka” Ada yang bertanya, ‘Apakah karena jumlah kami sedikit ketika itu?’ Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Bahkan jumlah kalian banyak, akan tetapi kalian ibarat buih air bah. Allâh Azza wa Jalla sungguh telah mencabut rasa takut dari dada-dada musuh kalian terhadap kalian dan Allâh Azza wa Jalla akan mencampakkan al-wahn dalam hati-hati kalian.” Seseorang bertanya, ‘Wahai Rasûlullâh! Apakah al-wahn itu?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Cinta dunia dan benci kematian.”

Baca Juga: Lima Pelanggaran Zionis Israel di Lebanon

Dalam hadits di atas Rasul menjelaskan bahwa Allah cabut rasa takut pada diri musuh-musuh Islam akibat mayoritas kaum muslimin cenderung lebih fokus pada urusan duniawi, mengejar kesenangan materi dan ambisi pribadi, sehingga sering mengabaikan nilai-nilai spiritual dan tujuan hakiki kehidupan. Aqidah dikorbankan, ibadah diabaikan hanya untuk meraih kesenangan dunia yang semu, sehingga Allah cabut izzah pada diri kaum muslimin.

Dan satu hadits lagi terdapat keyword sebagai solusi untuk mengembalikan Marwah umat islam dimata dunia. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

سَلَّطَ اللَّهُ جَلَّ وَعَزَّ عَلَيْكُمْ ذُلًّا لَا يَنْزِعُهُ عَنْكُمْ حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى دِينِكُمْ

Allâh Azza wa Jalla akan menimpakan kehinaan kepada kalian. Kehinaan itu tidak akan diangkat dari kalian sampai kalian kembali ke agama kalian. “Hatta tarjiu ila diinikum” adalah kata kuncinya; “sampai kalian kembali ke agama kalian”.

Baca Juga: Masya Allah, di Pengungsian Anak-anak Gaza Tetap Menghafal Al-Quran

Artinya jika kejayaan ingin kembali dimiliki oleh kaum Muslimin sebagaimana dahulu di masa, Rasullah, khulafaurrasyidin dan generasi salafushalih hingga kerajaan adidaya sekelas Persia dan Romawi tunduk di bawah kaki umat Islam maka kuncinya adalah kembali kepada ajaran agama Islam yang haqiqi mengikuti petunjuk Al Qur’an dan As Sunnah sesuai pemahaman para generasi salafushalih.

Krisis Aqsa mencerminkan kebutuhan mendesak bagi umat Islam untuk memperkuat akidah dengan menjauhi segala hal bentuk kesyirikan, bid’ah, tahayyul dan khurafat, menjauhkan diri dari perpecahan sesama kaum muslimin dengan bersinergi dalam menegakkan agama dan berlapang dada dalam masalah khilafiyah, dan menegakkan keadilan sosial dalam segala aspek kehidupan.

Melalui taubat, konsolidasi iman, dan kesatuan tindakan, umat dapat mewujudkan kekuatan kolektif yang tidak hanya berorientasi pada pembebasan Aqsa, tetapi juga menciptakan peradaban yang unggul berdasarkan nilai-nilai Islam.

Selain itu, peran pemuda dan generasi penerus sangat krusial dalam membangkitkan kesadaran global tentang pentingnya Aqsa. Pendidikan agama, dakwah yang mencerahkan, dan keterlibatan aktif dalam aktivitas sosial-politik menjadi kunci dalam menyusun langkah-langkah strategis menuju pembebasan Al-Aqsa. Dengan mengutamakan perdamaian dan nilai-nilai Islam, umat dapat merebut kembali tempat suci ini secara berkelanjutan dan bermartabat.

Baca Juga: Satu Tahun Genosida di Gaza, Rakyat Palestina tidak Bersama Saudaranya

Jika hal ini terus diupayakan saya yakin atas izin Allah, marwah (kewibawaan) umat islam akan kembali dan Zionis perlahan namun pasti akan tumbang sehingga Baitul Maqdis bisa kita rebut kembali. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Parfum Mawar Untuk Masjid Al-Aqsa

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Khadijah
MINA Preneur
Kolom
Kolom