Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasca Penggabungan Bank Syariah Indonesia Harus Bergerak

kurnia - Kamis, 17 Desember 2020 - 04:49 WIB

Kamis, 17 Desember 2020 - 04:49 WIB

12 Views ㅤ

Penggabungan Marger Bank Syariah (Foto: MINA)

Jakarta, MINA – Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN serta Direktur Utama Bank Syariah Mandiri, Hery Gunardi, mengatakan, pascaproses penggabungan tuntas, Bank Syariah Indonesia harus segera bergerak demi mewujudkan visi menjadi salah satu bank syariah terdepan di Indonesia dan dunia.

Bank Syariah Indonesia harus segera begerak, untuk mewujudkan visi sebagai salah satu bank syariah terdepan di Indonesia dan dunia. Struktur dan identitas baru ini semakin memicu semangat kami untuk menuntaskan merger dan integrasi sebaik mungkin, agar dapat beroperasi memenuhi segala kebutuhan nasabah dan masyarakat,” kata Hery saat Penandatanganan Akta Penggabungan Tiga Bank Syariah Milik Himbara di Jakarta, Rabu (16/12).

“Semangat yang kami gaungkan melalui merger ini adalah persatuan. Kami bersatu dalam hasanah, bersatu membawa faedah, dan InsyaAllah bersatu menjadi berkah. Kami bersatu untuk Indonesia,” ujar Hery.

Sementara itu Direktur Utama BRIsyariah Ngatari mengatakan, setelah proses penggabungan usaha selesai, operasional bank-bank terkait akan tetap berjalan seperti biasa. Nasabah dan seluruh pemangku kepentingan diimbau tidak khawatir akan segala hal yang berkaitan dengan layanan keuangan mereka di ketiga bank syariah yang melakukan merger. (L/R4/RI-1)

Baca Juga: Indonesia Alihkan Ekspor ke Eropa dan Australia Hadapi Tarif Tinggi dari AS

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Airlangga: Tarif Impor AS ke Produk Indonesia Bisa Tembus 47 Persen

Rekomendasi untuk Anda

Presiden Prabowo Subianto memberikan keterangan kepada awak media, usai menghadiri CEO Roundtable Forum, London, pada Kamis 21 November 2024. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)
Indonesia
Indonesia
Ekonomi
Indonesia
Ekonomi
Ekonomi