Oleh Bahron Ansori, wartawan Kantor Berita MINA
Saudaraku, pernahkah kita menginginkan keindahan Surga yang disediakan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beruntung? Surga itu tak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga bahkan tak pernah terbetik sedikit pun di dalam hati.
Di dalam Surga terdapat delapan pintu, di antaranya adalah pintu Ar-Rayyan yang diperuntukan bagi orang yang shaum (puasa). Disebutkan dalam sebuah hadis, jika seorang wanita yang rajin shalat lima waktu dan shaum, lalu meninggal sedang suaminya ridha kepadanya, maka ia akan dipersilakan untuk masuk Surga dari pintu mana pun yang ia sukai.
Pintu-pintu Surga akan senantiasa terbuka, orang yang shalat akan masuk pintu shalat, yang berjihad akan dipanggil dari pintu jihad, dan yang bersadaqah akan masuk dari pintu shadaqah. (HR. Bukahri Muslim)
Baca Juga: Malu Kepada Allah
Luas dan lebar pintu Surga seperti jarak pengendara tercepat selama tiga hari, jarak antara satu pintu dengan pintu lainnya seperti Makkah dan Bushra. (Mutafaqun Alaih)
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa sallam bersabda, “Sesungguhnya di Surga terdapat 100 tingkatan yang disediakan Allah bagi yang berjihad di jalan-Nya. Jarak antara satu tingkat dengan tingkatan yang lainnya seperti jarak antara langit dan bumi. Maka jika kalian minta kepada Allah mintalah Surga Firdaus.” (HR. Bukahri)
Di Surga, sungai-sungai terus mengalir dan tidak pernah berhenti, terletak di bawah ghurat (mahligai) istana-istana dan taman-taman penghuni Surga. Sungai-sungai tersebut berupa sungai madu, sungai khamer yang tidak memabukkan, sungai susu dan sungai air jernih yang tidak pernah berubah rasanya.
Sungai-sungai Surga memancar dari bagian atas Surga, kemudian mengalir turun ke bawah menuju ke semua tingkatan Surga. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Firdaus itulah tempat terbaik dan tertinggi derajatnya. Di atas Firdaus terdapat Arsy Allah dan dari situ mengalir sungai-sungai Surga.” (HR. Bukhari)
Baca Juga: Palestina Memanggilmu, Mari Bersatu Hapuskan Penjajahan
Di antara penghuni Surga adalah sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa sallam “Maukah aku tunjukan tentang penghuni Surga? Ia adalah orang yang lemah dan merendah diri (tawadhu), jika ia bersumpah atas nama Allah pasti Allah memperkenankan sumpahnya.” (HR. Bukhari dan Mus-lim)
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa sallam bersabda, “Adapun tiga orang yang pertama kali masuk Surga adalah syahid, seorang hamba yang tidak disibukkan oleh dunia dan taat kepada Rabbnya dan orang fakir yang memiliki tanggungan namun ia menjaga diri dari meminta-minta.” (HR. Ahmad)
Orang yang miskin akan masuk Surga terlebih dahulu dari orang-orang kaya karena mereka tidak memiliki sesuatu untuk dihisab. Selisih waktu antara keduanya adalah 40 tahun. (HR. Muslim)
Nama-nama Surga
Baca Juga: Korupsi, Virus Mematikan yang Hancurkan Masyarakat, Ini Pandangan Islam dan Dalilnya!
Surga juga memiliki nama-nama indah yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Di antaranya: Jannatul Firdaus, yang merupakan tertinggi derajatnya. Ia terletak di bawah Arsy Ar-Rahman.
Kemudian Jannatun Na’im (yang penuh kenikmatan), Jannatu Adn, Daarus Salam (negeri yang penuh keselamatan), Jannatul Ma’wa dan Darul Khuldi. Masya Allah, semoga kita termasuk salah seorang yang diperkenankan Allah untuk menghuni Surga-Nya, amin.
Saudaraku…
Sudah berapa banyakkah amalan yang kita jadikan jaminan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala agar layak bagi Allah menghadiahkan Surga-Nya kepada kita? Mungkinkah semua amalan yang kita lakukan selama ini layak ditukar dengan Surga-Nya?
Baca Juga: Inilah Tanda Orang Baik, Inspirasi dari Kisah Nabi Musa Belajar kepada Khidir
Atau mungkin ibadah-ibadah dan amal shalih yang kita lakukan selama ini sudah bisa membuat kita berbangga hati dengan jaminan Surga Allah?
Tidak saudaraku, amal ibadah apa pun yang kita lakukan saat ini sama sekali tak pantas ditukar dengan Surga Allah yang luasnya saja seluas bumi dan langit. Allah Ta’ala akan memasukkan kita ke dalam Surga-Nya bukan karena amal ibadah yang kita lakukan. Namun Allah akan memasukkan hamba-Nya ke dalam Surga karena rahmat-Nya.
Karena itu, tak satu pun di antara kita yang pantas merasa bangga dengan amal yang sudah kita lakukan. Sebab amal dan ibadah yang kita lakukan tak sebanding dengan amal dan ibadah yang dilakukan Rasulullah Shallallahu alaihi Wa Sallam dan para sahabatnya.
Namun, kita tidak perlu khawatir akan janji Allah Ta’ala kepada setiap hamba-Nya yang beriman. Allah Ta’ala tidak pernah memungkiri janji-Nya karena Allah adalah Tuhan yang Maha Adil. Allah pasti akan membalas setiap kebaikan berupa amal ibadah yang dilakukan hamba-Nya dengan pahala berlipat, selama dia ikhlas melakukan amal ibadahnya dan sesuai contoh dari Nabi Shallallahu alaihi Wa Sallam. Tetap semangat menjalankan ibadah kepada-Nya.[]
Baca Juga: Begini Cara Mengucapkan Aamiin yang Benar dalam Shalat Berjamaah Menurut Hadits
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Salam Es Teh