Kairo, 12 Rabi’ul Akhir 1436/2 Februari 2015 (MINA) – Otoritas Mesir akhirnya membebaskan wartawan Al Jazeera asal Australia, Peter Greste, yang dipenjara di Kairo selama 400 hari.
Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan, Ahad (1/2), Greste telah tiba di Siprus dan tidak mau kembali ke Australia.
Bishop mengatakan, Greste telah dibebaskan tanpa syarat, Al Jazeera melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Greste didampingi oleh saudaranya Mike dan dilaporkan kesehatannya baik.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Sementara itu, dua wartawan Al Jazeera lainnya – Baher Mohamed, produser, dan Kepala Biro Kairo Mohamed Fahmy – masih tetap dipenjara Mesir.
Saudara Peter lainnya, Andrew Greste, mengatakan pada konferensi pers di Brisbane hari ini, wartawan tidak akan beristirahat hingga rekan-rekan Al Jazeera lainnya juga dibebaskan.
“Kami memikirkan Baher, Mohamed dan keluarganya,” kata Andrew Greste.
Pembebasan Greste mengikuti kecaman yang berkembang di seluruh dunia selama penahanan ketiga wartawan Al Jazeera tersebut.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Al Jazeera Media Network menyambut baik langkah itu, tetapi tetap menuntut pembebasan dua rekan Greste lainnya.
Dalam sebuah pernyataan, Al Jazeera mengatakan, kampanye untuk membebaskan wartawan di Mesir tidak akan berakhir sampai ketiganya bebas.
“Kami tidak akan berhenti sampai Baher dan Mohamed juga kembali bebas,” kata Mostefa Souag, Direktur Jenderal Al Jazeera Media Network. (T/P001/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama