Kairo, 9 Dzulqo’dah 1435/4 September 2014 (MINA) – Kementerian pendidikan tinggi Mesir sedang mempelajari usulan untuk menyewa keamanan swasta guna ditempatkan di universitas nasional seluruh negeri.
Dalam pertemuan kabinet Mesir, menteri pendidikan tinggi Al-Sayed Abdel-Khalek, merinci langkah-langkah itu dimaksudkan untuk ‘mengamankan’ tahun ajaran baru di Mesir, harian Mesir Ahram yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Kamis.
Tahun ajaran baru di Mesir dijadwalkan mulai aktif kembali pada akhir September ini, namun ditunda dua minggu hingga akan dimulai pada 11 Oktober mendatang.
Rencana ini dibuat menyusul aksi mahasiswa-mahasiswa di Mesir yang berada di garis depan dalam berbagai demonstrasi melawan pemerintah sejak presiden Al-Sisi menggulingan Presiden Muhamad Mursi pada Juli 2012, terutama setelah polisi dan militer melakukan berbagai kekerasan terhadap pendukung Mursi di jalan-jalan.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Kekerasan pihak aparat dan mahasiswa sepanjang tahun akademik lalu dilaporkan menewaskan 14 mahasiswa dan melukai puluhan lainnya, di mana demonstrasi yang diklaim damai sering dibubarkan secara paksa dan berakhir dengan bentrokan kedua pihak. Bangunan dan asrama beberapa kampus juga rusak sebagian, terutama dari Al-Azhar University, di mana beberapa bentrokan terjadi.
Media Mesir melaporkan bentrokan mendorong pemerintah Mesir menempatkan polisi di kampus-kampus, langkah ini sebelumnya dikritik banyak pihak di Mesir.
“Kami sedang mempelajari beberapa proposal untuk menggunakan jasa perusahaan keamanan swasta untuk mengamankan gerbang dan pagar universitas, dan ada peraturan yang ditetapkan untuk asrama,” kata Abdel-Khalek.
Proposal lain menyarankan hukum baru untuk melakukan pengusiran setiap anggota fakultas atau staf yang ditemukan bersalah menghasut kekerasan. Abdel Khalek menambahkan pertemuan akan dilanjutkan dengan kepala universitas di Mesir. (T/R04/R11)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)