Jalur Gaza, 6 Rabi’ul Akhir 1436/26 Januari 2015 (MINA) – Pejabat Kementerian Dalam Negeri Palestina di rafah/">Perbatasan Rafah Gaza, melaporkan, pemerintah Mesir membuka pintu perlintasan rafah/">perbatasan Rafah hanya 125 hari sepanjang tahun 2014 lalu.
Pihak perbatasan mengatakan kepada media lokal sebagaimana dilaporkan Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa, pemerintahan Mesir membuka rafah/">perbatasan Rafah, yang terletak di perbatasan selatan Jalur Gaza dengan utara Mesir sepanjang tahun 2014 hanya 125 hari saja.
Pihak perbatasan menambahkan, rafah/">perbatasan Rafah telah ditutup penuh selama 241 hari sepanjang tahun tersebut, dengan prosentase 66% dari jumlah hari selama setahun.
Pihak perbatasan mengatakan, pemerintah Mesir mengizinkan dibukanya perbatasan dengan jarak yang sangat lama selama tahun kemarin, di antaranya menutup selama 51 hari berturut-turut sepanjang perang melawan Israel Juli-Agustus 2014 lalu.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Pihak perbatasan menjelaskan, para aktivis dan utusan luyar negeri yang menuju Jalur Gaza sangatlah menurun selama tahun 2014 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Jumlah aktivis dan utusan luar negeri pada tahun kemarin sebanyak 497 orang di mana pada tahun 2013 mencapai 36.666 orang yang masuk ke Jalur Gaza.
Pihak rafah/">perbatasan Rafah mengajukan kepada pemerintah Mesir untuk membuka rafah/">perbatasan Rafah secara terus-menerus, guna mengaktifkan proses kemanusiaan yang menurut pihak perbatasan jumlahnya mencapai lebih dari 30 ribu pengajuan untuk melintasi perbatasan.
Namun, pemerintah Mesir menutup rafah/">perbatasan Rafah yang menghubungkan antara Jalur Gaza-Palestina dengan Mesir secara penuh, kemudian dibuka hanya untuk kasus-kasus kemanusiaan.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Hal itu terjadi sejak digulingkannya Presiden Mesir terpilih Muhammad Mursi pada Juli 2013 lalu. (L/K03/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza