Doha, MINA – Mesir dan Qatar menegaskan kembali upaya berkelanjutan dan intensif mereka untuk memediasi konflik Gaza, dengan tujuan mencapai kesepakatan yang akan mengakhiri perang, meringankan penderitaan kemanusiaan di Jalur Gaza, memastikan perlindungan warga sipil, dan memfasilitasi pertukaran tahanan.
Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan Jumat (25/7) malam, kedua negara mencatat beberapa kemajuan yang dicapai selama putaran terakhir negosiasi intensif, yang berlangsung selama tiga pekan. Mereka menekankan bahwa penangguhan perundingan untuk konsultasi sebelum melanjutkan dialog merupakan bagian dari negosiasi yang kompleks tersebut. Palestinian Information Center melaporkan.
Kedua negara mendesak agar tidak tertipu oleh kebocoran informasi yang disebarkan oleh beberapa media yang berusaha meremehkan upaya mediasi dan mengganggu proses negosiasi. Mereka menekankan kebocoran informasi ini tidak mencerminkan kenyataan dan berasal dari pihak-pihak yang tidak mengetahui detail perundingan.
Pernyataan tersebut juga menyerukan kepada media internasional untuk bertindak secara bertanggung jawab dan menjunjung tinggi etika jurnalistik, dengan berfokus pada penderitaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza alih-alih berperan dalam melemahkan upaya untuk mengakhiri perang.
Baca Juga: Demonstran Tumpuk 1.000 Panci di Depan Kantor PM Inggris untuk Protes Kelaparan Gaza
Selain itu, pernyataan tersebut menegaskan kembali komitmen Mesir dan Qatar, bekerja sama dengan Amerika Serikat, untuk terus berupaya mencapai kesepakatan gencatan senjata yang komprehensif di Gaza.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa pemerintahannya telah menarik diri dari negosiasi Gaza, menyebutnya sebagai hal yang disayangkan. Ia mengklaim bahwa Hamas “tidak menginginkan kesepakatan karena mereka tahu apa yang akan terjadi setelah semua tawanan dibebaskan.” []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: UNICEF Kirim 6 Truk Pasokan Medis ke Gaza