Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mesir: Gaza akan Dikelola 15 Teknokrat Palestina jika Gencatan Senjata Tercapai

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - 2 menit yang lalu

2 menit yang lalu

2 Views

Kondisi Jalur Gaza yang hancur merata oleh pengeboman militer Zionis Israel. (Foto: Anadolu)

Kairo, MINA – Jalur Gaza akan dikelola oleh 15 teknokrat Palestina di bawah pengawasan Otoritas Palestina (PA) jika gencatan senjata tercapai, kata menteri luar negeri Mesir, Badr Abdelatty, Anadolu melaporkan.

Pemerintahan Gaza akan dikelola oleh 15 teknokrat Palestina di bawah pengawasan PA untuk periode sementara enam bulan, dengan penekanan pada kesatuan (administratif) antara Gaza dan Tepi Barat,” kata Badr Abdelatty dalam konferensi pers di Kairo Selasa (12/8) malam dan dikutip oleh surat kabar pemerintah Al-Ahram pada Rabu.

Namun, diplomat tinggi tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Delegasi Hamas tiba di Kairo pada Selasa untuk berunding dengan para pejabat Mesir mengenai proposal gencatan senjata Gaza selama 60 hari. Diskusi ini berlangsung di tengah upaya Israel untuk melanjutkan strategi pendudukan kembali, yang disetujui oleh Kabinet Keamanan pekan lalu.

Baca Juga: Hamas: Klaim Israel Raya Harus Dilawan Bersama

“Tujuan utamanya adalah kembali ke proposal awal, yaitu gencatan senjata 60 hari, disertai pembebasan beberapa tawanan dan tahanan Palestina, serta masuknya bantuan kemanusiaan dan medis ke Gaza tanpa hambatan atau syarat,” ujar Abdelatty.

Menurut media Israel, proposal tersebut mengusulkan gencatan senjata 60 hari, di mana 10 sandera Israel yang masih hidup akan dibebaskan dalam dua tahap, dan jenazah 18 sandera akan diserahkan dalam tiga tahap, dengan imbalan beberapa tahanan Palestina dan masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.

Pada Senin, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Gaza akan dipimpin oleh “pemerintahan sipil non-Israel” setelah pendudukan Kota Gaza.

Netanyahu mengklaim, pemerintahan yang direncanakan akan dipimpin oleh pihak ketiga, “bukan Hamas atau Otoritas Palestina”, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Baca Juga: 14.000 Pasien di Gaza Butuh Perawatan Medis Selamatkan Jiwa

Israel menghadapi kecaman yang semakin meningkat atas perang genosidanya di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 61.700 korban sejak Oktober 2023.

November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di wilayah kantong tersebut. []

 

Baca Juga: Tentara Zionis Bongkar 13 Fasilitas di Timur Yerusalem

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda