Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MESIR IJINKAN RAKYATNYA KE SURIAH

Admin - Jumat, 14 Juni 2013 - 14:13 WIB

Jumat, 14 Juni 2013 - 14:13 WIB

291 Views ㅤ

Kairo, 5 Sya’ban 1434/14 Juni 2013 (MINA) – Seorang pejabat senior Mesir di kantor kepresidenan mengatakan, Mesir  membebaskan rakyatnya untuk ikut bertarung dalam konflik di Suriah dan tidak akan menuntut mereka seketika kembali ke Mesir.

“Hak melakukan perjalanan ke sana terbuka untuk semua rakyat Mesir,” kata Khaled El Qazzaz ketika menjawab pertanyaan AFP Kamis (13/6) tentang sikap pemerintah pada konflik yang sedang terjadi di Suriah, lapor Ahram yang dikutip  kantor berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).

El-Qazzaz, seorang penasehat urusan luar negeri Presiden Muhamad Mursi, mengatakan bahwa presiden tidak mempertimbangkan warga negara Mesir di Suriah menjadi ancaman bagi keamanan Mesir.

Komentarnya muncul beberapa hari setelah ulama Mesir terkemuka, Syeikh Yusuf Al-Qaradhawi mendesak muslim di mana saja untuk bergabung  dalam perang melawan Presiden Suriah Bashar Al-Assad.

Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata

Pada Sabtu besok, Mursi akan menghadiri konferensi mengenai Suriah di Pusat Konferensi Internasional di Nasr City Kairo, Ahram melaporkan.

Konferensi ini merupakan bagian solidaritas Suriah pekan ini yang diselenggarakan oleh Ikhwanul Muslimin dan mencakup tokoh-tokoh berpengaruh lainnya seperti Syeikh Yusuf Al-Qaradhawi dan syeikh Muhamad Al Arifi. Konferensi tersebut dimulai pada Kamis kemarin (13/6).

Israel Mainkan Peran

Terkait konflik di Suriah, baru-baru ini Direktur Pemantau Timur Tengah berbasis di Inggris Middle East Monitor (MEMO), Daud Abdullah mengatakan, konflik di Suriah dimunculkan menjadi isu konflik Sunni-Syi’ah karena awalnya Al-Assad mendapat bantuan dari Iran dan Libanon yang menjadikannya tampak seperti itu.

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

Oposisi pun terdiri dari berbagai latar belakang yang berbeda, menurut Daud, yang sebagian di dalamnya terdapat muslim yang disebut media Islam sebagai mujahidin.

“Beberapa dari mereka ada yang berasal dari kelompok sekuler, beberapa yang lain dari kelompok liberalis, dan sebagiannya dari Islam. Ini sebenarnya merupakan titik kelemahan dari semua kelompok tersebut,” paparnya.

Menurutnya, Israel sebenarnya sudah lama memiliki minat untuk menguasai wilayah Suriah, yaitu sejak 46 tahun terakhir ini. Dia mengungkapkan, Israel sedang memainkan peran ganda dalam konflik Suriah, yaitu satu sisi ingin menjatuhkan pemerintahan Bashar Assad dan sisi lain justru ingin tetap menjaga status quo seperti sekarang berlangsung.

“Sayangnya kita tidak banyak tahu apa sebenarnya akar konflik itu,” ujar muslim kelahiran Grenada, Amerika Tengah itu.(T/P03/P02)

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda