Kairo, MINA – Mesir mengintensifkan upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza, menurut sumber Mesir pada Selasa (28/5).
Namun, sumber tersebut memperingatkan, eskalasi militer Israel di kota selatan Rafah melemahkan negosiasi gencatan senjata. Demikian dikutip dari MEMO.
“Mesir bertekad untuk melanjutkan upayanya mendukung saudara-saudara Palestina dan melestarikan hak-hak sejarah mereka dengan segala cara,” kata saluran Al-Qahera News yang dikelola pemerintah, mengutip sumber terpercaya di Mesir.
Menurut sumber tersebut, delegasi keamanan Mesir meningkatkan upaya untuk mengaktifkan kembali perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan melalui koordinasi dengan Qatar dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Serangan Israel Targetkan Rumah Sakit dan Gereja di Lebanon
“Mesir menegaskan kembali, mereka tidak akan berkoordinasi dengan pihak Pendudukan Israel terkait penyeberangan Rafah, dan hanya akan berurusan dengan pihak Palestina dan internasional,” tambah sumber tersebut.
Setidaknya 72 pengungsi syahid dalam serangan tentara Israel ke tenda pengungsi di Rafah dalam 48 jam terakhir, kata kantor media Gaza.
Mesir telah memberi tahu semua pihak yang terlibat bahwa desakan Israel untuk melakukan pembantaian dan eskalasi di Rafah melemahkan jalur negosiasi dan menimbulkan konsekuensi yang mengerikan, sumber tersebut menegaskan.
Menurut lembaga penyiaran publik Israel KAN, Tel Aviv telah mengajukan proposal kepada mediator Mesir dan Qatar untuk memperbarui perundingan gencatan senjata dan pertukaran tahanan dengan Hamas. Perundingan diperkirakan akan dilanjutkan pekan depan di Doha.
Baca Juga: Dua Tentara Israel Tewas dalam Pertempuran di Gaza Utara
Hamas menerima proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Mesir dan Qatar awal bulan ini, tetapi Israel menolak rancangan tersebut dan memutuskan untuk melancarkan serangan darat di Rafah. (ind)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pasukan Hamas Targetkan tujuh Kendaraan Militer Israel