Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MESIR KEMBALI TUTUP GERBANG RAFAH

Fauziah Al Hakim - Jumat, 21 Agustus 2015 - 19:15 WIB

Jumat, 21 Agustus 2015 - 19:15 WIB

291 Views ㅤ

AFP/Shaid Khatib/Ma'an
AFP/Shaid Khatib/Ma'an

AFP/Shaid Khatib/Ma’an

Gaza, 6 Dzulqa’dah 1436/21 Agustus 2015 (MINA) – Pemerintah Mesir menutup perbatasan Rafah dengan Gaza pada Jumat (21/8), setelah dibuka empat hari untuk memungkinkan dilalui oleh warga terutama sekali yang mengalami kasus-kasus darurat, kata seorang pejabat Gaza.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Iyam al-Bazem mengatakan, sebanyak 2.579 warga yang mengalami kasus,  meninggalkan Gaza. Sementara itu, 3.178 orang memasuki wilayah itu, Ma’an News Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

Sementara itu Mesir mencegah 146 warga Palestina memasuki Mesir meninggalkan Gaza, tambahnya.

Secara keseluruhan sebanyak 17.000 warga Palestina telah mendaftar untuk masuk ke Mesir, baik untuk perawatan medis atau untuk melanjutkan studi  di luar negeri, kata al-Bazem.

Baca Juga: Korban Syahid Gaza Meningkat 123 dalam 24 Jam

Mesir tidak memberikan laporan lebih lanjut tentang dibukanya kembali gerbang Rafah.

Gerbang Rafah, merupakan satu-satunya penghubung  Gaza ke dunia luar. Sejak Oktober 2014 perbatasan Rafah diberlakukan buka- tutup, sehingga hanya sebagian kecil dari warga Gaza yang dapat keluar masuk. Wiayah ini menderita karena blokade Israel.

Masalah kesempatan bagi warga Gaza untuk melintas menjadi makin terbatas bagi warga Gaza yang di bawah pemerintahan Hamas, setelah kudeta militer di Mesir pada Juli 2013 yang menggulingkan Presiden Mursi yang didukung Ikhwanul Muslimin yang terpilih secara demokratis. Hamas mempunyai hubungan baik dengan Ikhwanul Muslimin yang kini telah dbubarkan oleh rezim baru.

Tentara Mesir telah menghancurkan ratusan terowongan Palestina sejak saat itu, yang digunakan untuk mengangkut makanan, obat-obatan, bahan  bangunan serta bahan bakar.

Baca Juga: Israel Perpanjang Penahanan Delapan Aktivis Kapal Madleen

Pada Mei 2015 Bank Dunia mengatakan, Gaza memiliki tingkat pengangguran tertinggi di dunia dan mereka juga menambahkan, blokade Israel harus bertanggung jawab atas kerugian GDP dan hilangnya ekspor. (T/P006/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Oposisi Israel Ajukan RUU Pembubaran Parlemen

Rekomendasi untuk Anda