Kairo, 30 Jumadil Akhir 1436/19 April 2015 (MINA) – Kementerian Luar Negeri Mesir telah mengutuk “interfensi Iran dalam krisis di Yaman,” dan menyebutnya sebagai “tidak pantas dan tidak bisa diterima,” laporan Quds Press.
Sebelumnya Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Amir Hussain Abdullahian telah menyerukan Mesir untuk menghentikan “pembantaian terus menerus dan konflik yang berkembang di Yaman.” Dia juga mengatakan, “Tidak dapat diterima Mesir menjadi bagian dari konflik tersebut”.
Asisten Menteri Luar Negeri Mesir, untuk Urusan Asia Duta, Yasser Murad mengatakan, pernyataan Abdullahian itu pada situasi di Yaman dan menyangkut urusan internal Mesir “tidak dapat diterima” dan “bertentangan” dengan garis hubungan antara kedua negara. Middle East Monitor (MEMO) melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad
“Sikap Iran seperti ini tidak dapat diterima pada saat pejabat Iran mengajak Mesir meningkatkan hubungan kedua negara,” kata Murad dalam pernyataannya.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
“Ini adalah campur tangan yang tidak dapat diterima tentang urusan orang Arab di Yaman, di saat negara-negara Arab bekerja sama mengtasi masalah di Yaman, ini adalah gangguan eksternal”, katanya.
Pada awal pekan ini, Presiden Mesir, Abdel Fattah-Al-Sisi menegaskan, Mesir berpartisipasi dalam Operasi Badai Penentu dengan angkatan udara dan angkatan laut, sebagaimana disampaikannya dalam pidatonya di Akademi Militer di timur kota Kafr el-Sheikh. (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah