Harian Al-Ahram Mesir yang dikutip Mi’raj News (MINA) melaporkan, warga berkumpul di sejumlah titik seperti Nasr City, Giza, Alexandria untuk melakukan voting dalam dua hari referendum yang diselenggarakan pemerintah pasca penggulingan presiden pertama hasil pemilu demokratis Mesir, Muhamad Mursi.
Aliansi anti kudeta mengatakan referendum yang sah adalah konstitusi 2012 ketika presiden terguling Mursi memimpin, sedangkan referendum yang kini diubah setelah kudeta dibentuk atas kepentingan dan dukungan militer. Oleh karenanya, aliansi yang terbentuk dari gabungan sejumlah ormas menyerukan boikot untuk referendum yang kini sedang dalam proses pemungutan suara.
Sementara menurut laporan Egypt Independent yang dikutip MINA (Mi’raj News Agency), di kota Delta Nil Tanta, sekitar 40 perempuan berbaris di sebuah TPS di sekolah dasar. Sekitar selusin anggota polisi dan tentara tampak berjaga-jaga.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Media tersebut menambahkan, Sebuah ledakan terdengar di Kairo sebelum pemungutan suara siang hari dimulai. Sumber keamanan menyebutkan, ledakan terjadi di dekat kompleks pengadilan di distrik Imbaba. Tidak ada korban dalam insiden tersebut.
Sedangkan, dalam website resminya,Ikhwanul Muslimin menyerukan rakyat untuk memboikot pemungutan suara, dan mengajak warga untuk tidak mendengarkan pidato-pidato pihak militer, sebagaimana mereka ungkapkan “darah para syuhada yang dibunuh pada saat demonstrasi lalu masih mengalir dari mulut pemimpin kudeta.”
Lebih dari 52 juta warga Mesir telah terdaftar untuk memberikan suara di tempat pemungutan suara, yang dibuka pada Selasa dan Rabu.
Seruan ulama Qardhawi untuk boikot
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Ketua Persatuan Ulama Dunia, Dr. Yusuf Qardhawi mengajak rakyat Mesir untuk memboikot konstitusi pemerintah hasil kudeta pada referendum tanggal 14 dan 15 Januari. Dalam sebuah wawancara ia mengatakan bahwa konstitusi baru akan mengembalikan Mesir mengulang era 60 tahun berkuasanya rezim lama yang korup, lalim dan bejat.
Ia menambahkan, “Rakyat telah memilih presiden dan menyusun konstitusi yang sah, namun militer telah mengkudeta dan mengubahnya, dan ini tidak diberlakukan saat pemerintahan Mubarak.” Dr. Yusuf Qardhawy juga menuntut pembebasan Mursi yang tidak diketahui pasti kabar dan keberadaannya.
Aksi boikot atas konstitusi baru oleh organisasi dan LSM Mesir marak dalam beberapa hari , diantaranya oleh Aliansi Nasional Pro Legitimasi dan Koalisi Revolusioner Mesir. Aksi anti konstitusi juga dilakukan sejumlah rakyat Mesir di London, Inggris.(T/P03/E02/Mi’raj News)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan