Kairo, MINA – Mesir telah mengambil langkah berani untuk beralih dari dolar AS dalam perdagangan sebagai bagian dari kampanye yang lebih luas oleh kelompok negara berkembang BRICS, yang menggunakan mata uang lokal untuk perdagangan dan investasi satu sama lain.
Sejumlah media Timur Tengah dikutip MINA, Ahad (18/2) melaporkan, Kairo mengambil langkah untuk sepenuhnya menghilangkan dolar AS dalam perdagangan, bergabung dengan koalisi negara-negara berkembang yang berupaya mengurangi ketergantungan mereka pada greenback.
Mesir adalah salah satu dari enam negara – bersama dengan Iran, Arab Saudi, Argentina, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab – yang menerima undangan untuk bergabung dengan BRICS pada pertemuan puncak blok tersebut pada tahun 2023 kemarin.
Aliansi tersebut, yang dibentuk sebagai penyeimbang dominasi Barat atas keuangan global, bertekad untuk menciptakan mata uang bersama untuk perdagangan dan menjauh dari dolar AS, sebuah proses yang dikenal sebagai de-dolarisasi.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Kementerian Luar Negeri Mesir baru-baru ini menegaskan kembali, Kairo berkomitmen menggunakan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan dalam upaya mengurangi tekanan keuangan yang terkait dengan dolar.
Dolar, mata uang cadangan utama dunia sejak akhir Perang Dunia II, diperkirakan digunakan di lebih dari 80 persen perdagangan internasional.
Washington dituduh menggunakan dolar sebagai alat untuk memberikan tekanan pada negara-negara independen. (T/R2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah