Kairo, 5 Muharam 1436/29 Oktober 2014 (MINA) – Pihak keamanan Mesir menahan setidaknya 34 pelajar di sepanjang negara itu dengan tuduhan menghasut kekerasan dalam berbagai aksi anti pemerintah yang masih berlangsung sejak setahun lalu.
Kementerian Dalam Negeri Mesir menyatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa, sebanyak 14 mahasiswa ditangkap di Universitas Al-Azhar karena mencoba memblokir jalan sambil meneriakkan slogan-slogan anti Presiden Abdul Fattah Al-Sisi, sementara tiga orang lainnya ditangkap di Universitas Kairo di mana 50 mahasiswa berkumpul dalam protes itu.
Pihak Universitas Al-Azhar pada hari yang sama mengeluarkan pernyataan dukungan terhadap aksi pemerintah yang memberlakukan penangkapan terhadap para demonstran anti pemerintah.
“Siapa pun yang terlibat dalam insiden ini akan segera dikeluarkan dari universitas,” tambah pernyataan Al-Azhar dikutip Egypt Daily News dan Mi’raj Islamic news Agency (MINA).
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Menurut Pemantau HAM dan Kebebasan Pelajar, sebanyak 110 mahasiswa ditangkap sejak awal tahun ajaran sampai 14 Oktober lalu, yang berasal dari beberapa perguruan tinggi negeri di Mesir.
TV negara juga melaporkan 10 orang mahasiswa dari Universitas Kairo dikeluarkan dari perguruan tinggi itu karena bergabung dalam demo.
Kementerian Dalam Negeri juga mengumumkan pasukan polisi menonaktifkan enam alat peledak di Universitas Mansoura pada Selasa, saat sekitar 250 pelajar melakukan demo anti Al-Sisi dan 11 dari mereka ditahan.
Ketua Aliansi Pelajar Anti Pemimpin Kudeta, Yousef Alsalheen, mengatakan “setiap kali bentrokan pecah di kampus manapun, pasukan keamanan menyerbu seluruh kampus dan menangkap orang-orang yang ada di sana secara acak bahkan mereka yang tidak ikut dalam protes pun.”
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Melalui protes kami menyuarakan cerita rekan-rekan kami yang ditahan dan mereka yang terbunuh tahun lalu,” tambahnya.
Di Suez, anggota dari serikat mahasiswa ditangkap dan ditahan selama 15 hari atas tuduhan menghasut kekerasan dan mengambil bagian dalam kerusuhan di dalam kampus.
Mesir pada Senin lalu mengeluarkan putusan kontroversial yang isinya akan membawa pelajar manapun yang terlibat dalam kerusuhan ke pengadilan militer dan disidang secara militer.(T/R04/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama