Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski Kesulitan, Pencarian CVR Juga Jadi Prioritas Basarnas

Habib Hizbullah - Senin, 18 Januari 2021 - 22:18 WIB

Senin, 18 Januari 2021 - 22:18 WIB

1 Views

Jakarta, MINA – Pencarian Cockpit Voice Recorder (CVR) juga menjadi prioritas pencarian oleh Tim Gabungan Operasi SAR pesawat Sriwijaya SJ-182. Demikian Kabasarnas, Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito, saat konferensi pers di Posko Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Tanjung Priok, Senin (18/1) sore.

Menurutnya, tim penyelam masih melakukan pencarian secara manual atau konvensional. Dengan kondisi bawah laut yang banyak terdapat serpihan pesawat dan berlumpur dan arus bawah air, para penyelam cukup kesulitan dan membutuhkan waktu relatif lama.

“Ya, karena dua pinger atau Underwater Locator Beacon (ULB) CVR tersebut sudah terlepas dan telah ditemukan bersamaan dengan penemuan Flight Data Recorder (FDR). Sementara temuan terakhir tim penyelam merupakan casing atau bungkus CVR,” ujarnya.

Data ini sangat diperlukan oleh tim KNKT karena memori tersebut menyimpan semua percakapan terakhir pilot dan crew pesawat Sriwijaya SJ-182 untuk mengungkap jatuhnya pesawat naas tersebut.

Baca Juga: Menag RI Buka BAZNAS International Forum untuk Palestina

Lebih lanjut Bagus mengatakan, untuk operasi pencarian malam hari, Basarnas masih mengandalkan operasional KRI Rigel TNI AL, KR Baruna Jaya BPPT, KN Ara Kemenkomarves, dan KN SAR Wisnu Basarnas, yang dilengkapi peralatan bawah air (underwater) seperti Multibeam Echosounder, Scan Side Sonar, Remotely Operated Vehicle (ROV), dan Ultra Short Base Line (USBL) transponder. Kapal-kapal tersebut menyisir 4 sektor.

Pada penyisiran tersebut, ROV masing-masing kapal akan mengirimkan citra. Jika citra itu masuk dalam obyek pencarian maka akan diberi marking (tanda) koordinat. Koordinat-koordinat itulah yang selanjutnya dicari dan dievakuasi oleh tim penyelam keesokan harinya.

Area pencarian bawah laut oleh tim penyelam juga telah dipersempit dan difokuskan pada posisi koordinat jatuhnya pesawat. Tim selam dibagi menjadi 4 sektor area. Masing-masing sektor luas areanya 15 meter persegi dengan kedalaman air 16,4 meter.

Sektor 1 oleh Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair). Sektor 2 oleh Detasemen Jalamangkara (Denjaka) dan Pengintaian Amfibi (Taifib). Sektor 3 oleh Basarnas Special Froup (BSG), Polisi, Bea Cukai, Bakamla, Possi, Indonesia Diver Rescue Team (IDRT) dan Potensi SAR lainnya. Dan, Sektor 4 oleh Kopaska (Komando Pasukan Katak). (R/B03/P1)

Baca Juga: Masjid Pantai Bali Gelar Lomba Omplok Layar Tunjukkan Solidaritas Palestina

 

Mi’raj News Agency (MINA).

Baca Juga: Market Day Festival Baitul Maqdis Meriahkan BSP 2024 di Samarinda

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia