Jakarta, MINA – Raksasa teknologi Meta telah memecat seorang insinyur karena mencoba memperbaiki bug yang menyebabkan pemblokiran postingan Instagram tentang Palestina.
Insinyur Palestina-Amerika, Ferras Hamad kemudian menyebut Meta bias menangani konten yang berkaitan dengan agresi di Gaza, mengutip Al Mayadeen di Jakarta, Kamis (6/6).
Hamad yang telah bekerja di Meta sejak 2021 itu kemudian mengajukan gugatan di pengadilan negara bagian California atas diskriminasi dan pemutusan hubungan kerja yang salah. Ia menuduh perusahaan tersebut bias terhadap warga Palestina.
Dia mengatakan, perusahaan tersebut bahkan menghapus komunikasi internal karyawan yang menyebutkan kematian kerabat mereka di Gaza dan melakukan penyelidikan terhadap penggunaan emoji bendera Palestina.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Gugatan tersebut lebih lanjut menyatakan, belum pernah ada penyelidikan serupa yang dilakukan terhadap karyawan yang memasang emoji bendera Israel atau Ukraina dalam konteks serupa.
Hamad mencatat bahwa pemecatannya disebabkan oleh insiden pada bulan Desember mengenai prosedur darurat untuk memecahkan masalah parah pada platform, yang dikenal dalam Meta sebagai SEV.
Berdasarkan pengaduan dalam gugatan tersebut, Hamad melihat adanya kejanggalan dalam kebijakan SEV terkait pembatasan konten yang diposting oleh akun Instagram Palestina, seperti postingan yang dicegah untuk muncul di pencarian dan feed.
Salah satu contoh yang dikutip dalam pengaduan tersebut mengungkapkan bahwa Hamad menemukan sebuah video pendek yang diposting oleh jurnalis foto Palestina Motaz Azaiza yang diberi label yang salah sebagai konten dewasa meskipun yang dimasukkan hanyalah sebuah bangunan yang hancur di Gaza.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Hamad mengatakan Meta memberitahunya bahwa dia dipecat karena melanggar kebijakan yang melarang karyawan mengerjakan masalah dengan akun orang yang mereka kenal secara pribadi, merujuk pada Azaiza, yang menurut Hamad dia tidak memiliki hubungan pribadi dengan jurnalis foto itu.
Gugatan Hamad menambah daftar kritik terhadap praktik moderasi konten Meta, menimbulkan pertanyaan tentang bias dan komitmen perusahaan terhadap ketidakberpihakan dalam menangani topik sensitif politik.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant