Madrid, 16 Syawwal 1438/10 Juli 2017 (MINA) – Jumlah migran yang tiba di pantai selatan Spanyol meningkat dua kali lipat pada tahun 2017 ini dibandingkan tahun lalu.
Peningkatan itu terjadi karena gelombang migran yang menuju benua Eropa menghindari lewat Libya yang dilanda konflik.
Sejak hari Rabu pekan lalu, 5 Juli, delapan kapal yang membawa 380 orang telah diselamatkan di Laut Alboran yang menghubungkan timur laut Maroko dan tenggara Spanyol, di Mediterania Barat.
“Kami khawatir, karena kami melihat angka yang belum pernah kami lihat selama bertahun-tahun, dan ini adalah daerah yang berbahaya, arusnya sangat kuat,” kata Mikel Araguas, juru bicara kelompok hak asasi Somalia, SOS Racisme. Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Pekan lalu, sebuah sampan karet yang diduga berasal dari Maroko, terbalik setelah terkena ombak yang kuat. Hanya tiga korban yang diselamatkan oleh penjaga pantai Spanyol dari 52 orang penumpang.
Badan Pengungsi PBB (UNHCR) menyebut insiden itu sebagai “tragedi terburuk dalam dekade terakhir di Mediterania Spanyol” yang melibatkan para migran.
Rute laut Italia tetap paling populer untuk para migran. Italia telah menerima sekitar 85.000 dari 100.000 orang yang telah tiba di Eropa melalui laut tahun ini, menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).
Namun, rute Spanyol yang lebih jauh ke barat, memiliki jarak seberang yang lebih dekat. (T/RI-1/B05)
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)