Jakarta, MINA – Memperingati Milad ke-42, Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) menggelar Seminar Internasional “The Faces of Islam” di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (20/2).
Ketua Umum Pengurus Pusat BKMT Dr. Hj. Syifa Fauzia,M.Arts. mengatakan, Majelis Taklim mempunyai peran yang sangat penting dalam mempererat kesatuan umat dan bangsa.
“Ukhuwah Islamiyyah dan wathaniyah merupakan landasan bagi terwujudnya ukhuwah insaniyah, baik sebagai umat Islam maupun bangsa Indonesia. Karena itu, dalam bertetangga, dengan non-Muslim atau non-Indonesia, wajib menjaga ukhuwah sosial yang baik,” ujar Hj. Syifa.
Dia menambahkan, Majelis Taklim merupakan organisasi yang menyelenggarakan pendidikan nonformal di bidang agama Islam dan bergerak dalam segala bentuk kegiatan keislaman.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Ketua Dewan Pembina BKMT, Prof. Dr. H. Dailami Firdaus, SH., LL.M., MBA. berharap, melalui seminar internasional ini dapat memberikan literasi wajah Islam yang rahmatan lil alamin.
“Bukan Islam yang dipersepsi secara destruktif dan tendensius oleh penganut islamofobia,” ujar Prof. Dailami, yang juga Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Asy-Syafi’iyah dan Senator DPD RI Dapil DKI Jakarta.
Prof. Dailami menambahkan, BKMT sebagai organisasi dakwah dapat terus menjadi garda terdepan dalam memperkuat basis keimanan dan keislaman, serta mempertinggi spiritual power dan moral power, untuk Indonesia yang maju dan bermartabat dalam bingkai NKRI.
Rektor Universitas Islam Asy-Syafi’iyah (UIA) Prof. Dr. Masduki Ahmad, SH., MM. dalam sambutannya mengucapkan selamat berpartisipasi dalam Seminar Internasional tersebut.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Prof. Masduki mengatakan, UIA yang dipimpinnya sangat konsen dalam peningkatan ilmu pengetahuan dan penelitian. Termasuk dalam mendukung seminar tersebut.
Sementara itu, Ketua MPR RI Dr. H. Bambang Soesatyo, S.E.,M.B.A. dalam sambutannya via video mengucapkan selamat Milad ke-42 BKMT, dengan harapan tetap solid dan sukses dalam syiar keagamaan dan ilmu pengetahuan.
“BKMT menjadi wadah silaturrahim anggotanya, sekaligus menjadi mitra strategis pemerintah dalam mensukseskan program pembangunan,” ujarnya, sekaligus mensosialisasikan empat pilar kebangsaan : Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
Tampil sebagai pembicara : Prof. Dr. Syaikh Salim Olwan Al-Hasaniy (Ketua Darul Fatwa Australia), Prof. Dr. Syaikh Akil Thohir (Arab Saudi), Dr. Mohammad Lamatt (Ulama Mauritania, Afrika Barat), Dr. Husen Ismail (Ulama Yaman), Dr. Muhammed Al Khateb (Ulama Suriah), Kasim Ali (Pegiat Dakwah Thailand), Dr. Elly Warti Maliki (Pendiri Indonesia Islamic Internastional School, Jeddah). Serta doa dipimpin oleh Dr. Abdul Hamid,Lc.,M.Kom.I. (Dosen Universitas Islam Asy-Syafi’iyah).
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) didirikan di Jakarta, 1 Januari 1981, oleh Prof. Hj. Tutty Alawiyah AS,MA, yang semasa hidupnya pernah menjabat sebagai Menteri Negara Peranan Wanita (Era Presiden Soeharto dan Presiden Habibie), dan sebagai Rektor Universitas Islam As-Syafi’iyah.
Organisasi ini lahir dari kesepakatan lebih dari 735 Majelis Taklim yang ada di wilayah Jakarta dan sekitarnya, dan kini mencapai ribuan majelis taklim dengan meliputi jutaan jamaah kaum Muslimah yang tersebar di 33 provinsi. (L/RS2/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)