Prof Dailami Firdaus: Pengajian Jangan Dianggap Alergi

(Foto: MINA)

Jakarta, MINA – Ketua Dewan Pembina Badan Kontak Majelis Taklim (), Prof. Dr. H. Dailami Firdaus, SH., LL.M., MBA. mengatakan, pengajian jangan dianggap sebagai suatu alergi.

“Justru sekarang adalah abad spiritual, saat pengajian menjadi begitu penting, untuk menguatkan iman dan Islam,” ujar Prof. Dailami dalam sambutan Seminar Internasional “The Faces of Islam” di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (20/2).

Ia menambahkan, pengajian majelis taklim merupakan bentuk pendidikan nonformal untuk masyarakat Muslim, tempat belajar pengetahuan keislaman, menambah wawasan, siraman rohani dan silaturrahim.

“Keberadaan pengajian menjadi penguat pilar akhlak bangsa dan umat. Umat akan menjadi lebih baik. Karena di dalam pengajian diajarkan sikap meneladani Rasul, diajari berbuat baik, diajari meninggalkan maksiat, mempeerat tali persaudaraan. Tidak ada yang salah dan menyimpang,” imbuhnya.

Berkaitan Seminar Internasional tersebut, ia berharap dapat memberikan literasi wajah Islam yang rahmatan lil alamin.

“Bukan Islam yang dipersepsi secara destruktif dan tendensius oleh penganut islamofobia,” ujar Prof. Dailami, yang juga Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Asy-Syafi’iyah dan anggota DPD Dapil DKI Jakarta.

Prof. Dailami menambahkan, BKMT sebagai organisasi dakwah dapat terus menjadi garda terdepan dalam memperkuat basis keimanan dan keislaman, serta mempertinggi spiritual power dan moral power, untuk Indonesia yang maju dan bermartabat dalam bingkai NKRI.

Tampil sebagai pembicara : Prof. Dr. Syaikh Salim Olwan Al-Hasaniy (Ketua Darul Fatwa Australia), Prof. Dr. Syaikh Akil Thohir (Arab  Saudi), Dr. Mohammad Lamatt (Ulama Mauritania, Afrika Barat), Dr. Husen Ismail (Ulama Yaman), Dr. Muhammed Al Khateb (Ulama Suriah),  Kasim Ali (Pegiat Dakwah Thailand), Dr. Elly Warti Maliki (Pendiri Indonesia Islamic Internastional School, Jeddah). Serta doa dipimpin oleh Dr. Abdul Hamid,Lc.,M.Kom.I. (Dosen Universitas Islam Asy-Syafi’iyah).

Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) didirikan di Jakarta, 1 Januari 1981, oleh Prof. Hj. Tutty Alawiyah AS,MA, yang semasa hidupnya pernah menjabat sebagai Menteri Negara Peranan Wanita (Era Presiden Soeharto dan Presiden Habibie), dan sebagai Rektor Universitas Islam As-Syafi’iyah.

Organisasi ini lahir dari kesepakatan lebih dari 735 Majelis Taklim yang ada di wilayah Jakarta dan sekitarnya, dan kini mencapai ribuan majelis taklim dengan meliputi jutaan jamaah kaum Muslimah yang tersebar di 33 provinsi. (L/RS2/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.