Kairo, 20 Dzulqa’dah 1436/4 September 2015 (MINA) – Miliarder asal Mesir, Naguib Sawiris menawarkan solusi bagi para pengungsi kemanusiaan. Sawiris menawarkan diri untuk membeli sebuah pulau di kawasan Mediterania (Yunani atau Italia), untuk tempat tinggal ratusan ribu pengungsi.
Sawiris merupakan CEO Orascom TMT, perusahaan jaringan telepon seluler di Timur Tengah, Afrika, serta Korea dan memiliki stasiun televisi di Mesir.
Your Middleeast edisi Kamis (3/9) menyebutkan, Sawiris menyatakan niatnya membeli pulau di wilayah Mediterania, yang kemudian dikembangkan untuk membantu para pengungsi asal Suriah dan dari wilayah konflik lainnya.
“Yunani atau Italia, juallah sebuah pulau kepada saya, saya akan menyatakannya merdeka dan menjamu para pengungsi dan memberikan pekerjaan bagi mereka untuk membangun negara mereka sendiri,” tulis Sawiris melalui akun Twitternya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Seperti diberitakan, bahwa sejak Januari lalu, lebih dari 2.300 pengungsi tewas di lautan, saat hendak mengungsi ke wilayah Eropa. Sebagian besar dari para pengungsi merupakan warga Suriah yang menyelamatkan diri dari konflik berkepanjangan di negara mereka.
Dalam wawancara dengan televisi setempat, Sawiris menyatakan akan mendekati pemerintah Yunani dan juga Italia untuk membahas rencananya tersebut.
Sebuah pulau di Yunani atau Italia dikabarkan berharga sekitar 10 juta dolar AS hingga 100 juta dolar AS (setara dengan Rp141 miliar hingga Rp1,4 triliun).
“Hal yang paling utama adalah investasi terhadap infrastruktur,” sebutnya.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Ia menambahkan, akan ada empat penampungan sementara sebagai tempat tinggal mereka. Kemudian menyiapkan lapangan pekerjaan untuk pengungsi dalam proyek pembangunan rumah, sekolah, universitas, dan rumah sakit. Kelak jika ada perkembangan, siapapun yang ingin kembali ke kampung halamannya, bisa kembali.
Sawiris menjamin, mereka yang mengungsi akan diperlakukan seperti layaknya manusia. (T/anj/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata