London, MINA – Kelompok militan Aliansi Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) yang mengendalikan benteng oposisi terakhir Suriah, membebaskan seorang jurnalis Amerika Serikat beragama Islam yang dituding memiliki hubungan dengan para militan, kata lembaga pengawas perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusi (SOHR).
“Aliansi Hayat Tahrir al-Sham telah membebaskan Bilal Abdul Kareem, yang berkewarganegaraan Amerika,” kata SOHR, Nahar Net melaporkan.
SOHR mengatakan, HTS pada Agustus 2020 menahan Abdul Kareem di provinsi Idlib, setelah jurnalis itu menerbitkan wawancara dengan seorang wanita yang menuduh kelompok itu menyiksa suaminya di tahanan.
Aliansi telah menghukum Abdul Kareem satu setengah tahun dalam penahanan, tetapi setuju membebaskannya lebih awal setelah menerima “jaminan” dari para pemimpin lokal yang mengajukan petisi kepada HTS untuk membatalkan dakwaan, menurut SOHR yang berbasis di Inggris.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Lahir di Darrell Lamont Phelps, Abdul Kareem masuk Islam sebelum pindah ke Timur Tengah pada 2002.
Dia tiba di Suriah pada 2012 dari Libya, penasaran dengan pemberontak yang memerangi pasukan Presiden Bashar al-Assad dalam konflik yang pada saat itu baru berusia satu tahun.
Dia telah melaporkan menyusutnya wilayah pemberontak di utara Suriah, merekam serangan udara, mewawancarai pejuang garis keras, bahkan bertemu dengan anggota Al-Qaeda.
Kontaknya di dalam aliansi HTS telah memberinya akses luas pada saat risiko penculikan membuat sebagian besar Suriah terlalu berbahaya bagi jurnalis dari media berita arus utama.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Tapi itu juga memicu tuduhan bahwa Abdul Kareem adalah “propagandis jihadis” dan tidak akan bertahan di daerah itu seandainya dia menjadi jurnalis yang tidak memihak, terutama mengingat sejarah tindakan keras HTS terhadap yang dianggapnya musuh.
Kelompok HTS dan sekutunya sekarang menguasai sekitar setengah dari provinsi barat laut Idlib dan beberapa provinsi yang berdekatan. (RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi