Manila, MINA – Militer Filipina (AFP) akan manfaatkan perpanjangan masa darurat militer di Mindanao untuk mengintensifkan operasi melawan Tentara Rakyat Baru (NPA) dan kelompok teroris yang masih beroperasi di wilayah tersebut.
Kantor berita setempat PNA hari Ahad (17/12) melaporkan, pengumuman tersebut disampaikan oleh kepala staf Kennedy Anthony Everreroero dalam sebuah briefing di Camp Aguinaldo, Quezon City, dengan mengatakan, penduduk juga sangat mengharapkan operasi militer semakin intensif dalam cakupannya.
“Ketika saya menyebutkan fokus, maksud saya itu fokus operasi adalah di seluruh Mindanao dan prioritasnya adalah di Mindanao Timur untuk operasi anti-NPA sementara di Mindanao Barat, konsentrasinya akan menjadi sisa ancaman ISIS,” kata Guerrero.
Guerrero mengatakan, akan lebih banyak melakukan patroli dan pos pemeriksaan akan dilakukan di daerah yang diketahui dipenuhi pemberontak komunis untuk mencegah tindakan teroris.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Komandan AFP mengatakan, pengaturan unilateral, bilateral, dan trilateral Filipina yang sedang berlangsung dengan negara-negara tetangga akan meningkatkan kesadaran maritim tentara terutama di perbatasan selatan negara itu.
Guerrero mengacu pada perjanjian kerjasama trilateral yang ditandatangani baru-baru ini dengan Indonesia dan Malaysia di Laut Sulu dan kesepakatan bilateral dengan Indonesia di Laut Sulawesi.
Kesepakatan tersebut telah mengurangi insiden penculikan karena hanya 11 yang tercatat tahun ini dibandingkan dengan 36 atau 37 yang diposkan pada 2016. (T/B05/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan