Manila, MINA – Pasukan keamanan Filipina pada Jumat (8/3) melancarkan serangan udara ke tempat persembunyian kelompok gerilyawan Abu Sayyaf (ASG), karena diduga merencanakan serangan teror baru dengan kapasitas yang besar.
Serangan udara itu menargetkan ASG di daerah provinsi Sulu di mana pemimpin ASG Radulan Sahiron, kepala senior lainnya Hajan Sawadjaan, dan diperkirakan 200 pejuang diyakini telah berkumpul, demikian Arab News memberitakan pada Sabtu (9/3).
Sawadjaan yang diduga sebagai komplotan ISIS itu, telah dianggap sebagai dalang serangan bunuh diri pada 27 Januari lalu, di sebuah katedral Katolik Roma yang menewaskan 23 orang dan melukai lebih dari ratusan orang.
Letkol Gerald Monfort, juru bicara Divisi Infanteri ke-11 (Alakdan) Angkatan Darat, mengatakan bahwa operasi militer dimulai pada pukul 6.40 pagi setelah kehadiran teroris ASG dikonfirmasi di Barangay Kabbon Takas, kota Patikul.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Patikul terletak di dekat ibu kota provinsi Jolo, tempat pemboman Katedral Our Lady of Mount Carmel. Menyusul serangan mematikan yang diduga dilakukan oleh dua pembom bunuh diri Indonesia dengan bantuan anggota ASG setempat. Presiden Filipina Rodrigo Duterte memerintahkan militernya untuk menghancurkan kelompok militan.
“Kami telah meningkatkan serangan taktis terhadap ASG setelah konsolidasi yang dipantau dan divalidasi dari teroris ASG di pedalaman Patikul,” kata Brigjen. Jenderal Divino Rey Pabayo Jr., komandan Pasukan Tugas Gabungan (JTF) Sulu.
“Serangan militer itu diluncurkan sebelum ASG dapat melakukan tindakan teror yang mereka rencanakan, saya yakin, teror ini merupakan teror yang besar, karena berdasarkan jumlah anggota yang telah dikumpulkan,” tambah Pabayo.
Monfort mengatakan JTF Sulu telah berada di daerah itu selama beberapa hari sebelum melancarkan serangan ke tempat persembunyian.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
“Radulan Sahiron dan Hajan Sawadjaan, para pemimpin utama ASG, dilaporkan berada di area konsolidasi yang berencana untuk meluncurkan aksi teror,”kata Monfort. (T/Haf/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina