Gaza, MINA – Pasukan militer Zionis Israel mengakui telah melakukan serangan udara terhadap Rumah Sakit Al-Ahli di Kota Gaza, Sabtu (12/4) yang mengakibatkan kerusakan parah pada ruang bedah dan unit perawatan intensif (ICU).
Serangan ini menambah daftar panjang insiden serupa, setelah sebelumnya pada 17 Oktober 2023, serangan udara Israel menewaskan lebih dari 500 orang di rumah sakit yang sama. Anadolu melaporkan.
Rumah Sakit Al-Ahli, yang dikelola oleh Gereja Episkopal Yerusalem, merupakan salah satu fasilitas medis utama di Gaza.
Serangan terbaru ini memaksa rumah sakit untuk menghentikan operasionalnya, meninggalkan ratusan pasien tanpa perawatan medis yang mendesak.
Baca Juga: Israel Kejam, Bombardir 36 Rumah Sakit di Gaza
Militer Israel mengklaim bahwa rumah sakit tersebut digunakan sebagai basis operasi oleh kelompok Hamas, sehingga menjadi target serangan. Namun, klaim ini dibantah oleh Hamas dan tidak ada bukti yang disajikan untuk mendukung tuduhan tersebut.
Insiden ini memicu kecaman internasional. Baptist Church di Yerusalem mengutuk keras serangan tersebut dan mendesak intervensi internasional untuk melindungi institusi medis. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengkritik tindakan Israel, menyoroti bahwa rumah sakit tersebut masih beroperasi saat serangan terjadi, dengan pasien dan staf medis berada di dalamnya.
Serangan ini menambah ketegangan di wilayah yang sudah dilanda konflik berkepanjangan. PBB telah memperingatkan bahwa serangan terhadap fasilitas medis dapat dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional dan dapat memperburuk krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jadi Senjata Genosida, Israel Tutup Akses Air bagi 2,4 Juta Warga Gaza