Gaza, 8 Ramadhan 1434/16 Juli 2013 (MINA) – Militer Mesir telah memulai aktifitas penghancuran terowongan yang menghubungkan antara Mesir dan Gaza dengan menggunakan buldozer dan tangki air untuk membanjiri terowongan. Penghancuran ini mengancam kehidupan 1,7 juta warga Gaza yang diblokade Israel sejak 2006.
Sementara itu, informasi yang didapat Mi’raj News Agency (MINA) dari sebagian penduduk Gaza bahwa pesawat-pesawat Mesir sudah mulai membombardir kawasan terowongan-terowongan Rafah.
Sumber-sumber keamanan Mesir mengatakan, militer juga melakukan kampanye untuk mencari dan menghancurkan semua terowongan di perbatasan dengan Gaza.
Sumber tersebut juga mengatakan bahwa Pimpinan Militer Mesir, Abdul Fattah Al-Sissi memberi perintah langsung kepada pasukannya untuk menghancurkan semua terowongan perbatasan dengan menggunakan bahan peledak, alat berat dan dengan membanjiri terowongan. Al-Sissi berdalih militer tidak akan membiarkan pihak manapun untuk membahayakan keamanan nasional Mesir, ekonomi, dan sumber daya nasional.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Namun penutupan pintu perbatasan Rafah dan pembatasan jumlah orang yang dapat melintas mengakibatkan harga kebutuhan pokok melambung tinggi di Gaza karena sebagian besar aktifitas ekspor dan impor juga berlangsung melalui terowongan.
Analis Ekonomi Palestina, Samir Abu Mudllalah mengatakan lonjakan harga sangat dipengaruhi oleh situasi saat ini.
“Blokade Israel yang sedang berlangsung, serta penutupan perbatasan Mesir menjadi pemicu memuncaknya harga kebutuhan pokok,” kata Mudllalah seperti dilaporkan kantor berita berbasis di Gaza, Al-Ray.
Saat ini, kekurangan pasokan bahan pokok dan material terjadi karena barang yang masuk melalui terowongan di bawah perbatasan dengan Mesir terhenti. “Pasokan makanan yang ada di Jalur Gaza hanya cukup untuk beberapa pekan lagi,” tambahnya. (T/P01/R2).
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel
Mi’raj News Agency (MINA)