Cox’s Bazar, MINA – Pengungsi Muslim Rohingya yang baru tiba di Bangladesh hari Senin (18/9), memberi kesaksian kepada lembaga HAM bahwa militer Myanmar masih menyerang, membakar dan membunuh warga.
“Tentara datang dan mereka membakar rumah kami, mereka membunuh rakyat kami. Ada juga sekelompok orang (Buddha) Rakhine,” kata Usman Goni (55), setelah dia turun dari perahu bersama istri dan tujuh anaknya. Demikian Dhaka Tribune memberitakan yang dikutip MINA.
Gelombang kekerasan terbaru di Negara Bagian Rakhine, Myanmar barat, dimulai pada 25 Agustus, ketika gerilyawan Rohingya menyerang puluhan pos polisi dan sebuah kamp tentara, menewaskan sekitar 12 orang personel keamanan.
Militer Myanmar menanggapi serangan itu dengan melakukan operasi pembersihan kontra pemberontak, tapi justru desa-desa dan ratusan ribu warga Rohingya menjadi sasaran pembalasan.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Sebanyak 410.000 orang Rohingya telah melarikan diri ke Bangladesh untuk mencari selamat dari serangan pasukan keamanan Myanmar yang dibantu kelompok Buddha ekstremis.
Pemerintah dan militer Myanmar menolak tudingan bahwa mereka sedang melakukan “pembersihan etnis” dengan dalih pasukannya sedang melakukan operasi pembersihan terhadap pemberontak Tentara Keselamatan Rohingya Arakan (ARSA).
Otoritas Myanmar telah menutup area konflik bagi pekerja bantuan dan wartawan. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan