MILITER NIGERIA TANGKAP ANGGOTA MILITAN BOKO HARAM

Lagos, Nigeria, 17 Rabi’ul Awwal 1437/28 Desember 2015 (MINA) – Otoritas militer Nigeria mengatakan telah menangkap tujuh anggota kelompok ekstremis Boko Haram yang spesialis membuat bom. Penangkapan itu dilakukan selama operasi ‘pengintaian yang sangat teliti’.

Salah seorang juru bicara militer, Sani Usman, dalam sebuah pernyataan pada Ahad (27/12) waktu setempat, mengatakan operasi penangkapan dilakukan di Negara Bagian Kaduna. Namun ia tidak mengungkap secara spesifik mengenai waktunya.

“Dari semua indikasi, tersangka berada di Kaduna untuk melakukan serangan bom bunuh diri, membunuh dan melukai warga yang tidak bersalah di negara bagian itu dan daerah sekitar lainnya selama periode festival atau suasana kemeriahan,” kata Usman, seperti dilaporkan Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Usman mengaku penangkapan akan membantu Nigeria dalam upaya melawan terorisme, ketika para militan beralih melancarkan serangan bom dengan menyasar target lunak. Pihak militer menyebut peralihan itu sebagai kekalahan ‘teknis’ pihak pemberontak.

Nigeria mengklaim telah berhasil meraih ‘kemenangan teknis’ atas militan Boko Haram menjelang batas waktu 31 Desember yang diberikan Presiden Muhammadu Buhari untuk menghancurkan para pemberontak.

Namun, pemerintah menambahkan sejumlah serangan terisolasi dan bom bunuh diri oleh kelompok militan itu tidak bisa segera dikesampingkan.

Adapun efek atau dampak dari penangkapan pada kelompok militan tidak dapat diverifikasi secara independen karena sifat kerahasiaanya.

Namun sejumlah klaim oleh para pakar mengungkapkan meski pihak militer sebagian besar berhasil melumpuhkan kemampuan Boko Haram untuk meluncurkan serangan fisik, namun kelompok ini masih mengoperasikan sel-sel tidur yang mematikan di banyak bagian wilayah Nigeria.

Boko Haram telah membunuh puluhan ribu orang dan menyebabkan jutaan jiwa mengungsi dari seluruh wilayah timur laut, daerah operasi kelompok radikal tersebut yang paling aktif . (T/P022/R05)

 

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)