Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MINA dan MER-C Hadirkan Relawan RS Indonesia di Gaza Palestina Sampaikan Situasi Terkini

Nur Hadis - Senin, 8 Agustus 2022 - 23:12 WIB

Senin, 8 Agustus 2022 - 23:12 WIB

13 Views

Jakarta, MINA – Menyikapi  agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina, Kantor Berita Mi’raj News Agency (MINA) menayangkan Laporan Langsung dari Gaza Palestina bertema “Peran Rumah Sakit Indonesia Selamatkan Rakyat Palestina” di Instagram Minanews_net dan mercindonesia bersama Relawan MER-C, Reza Aldilla Kurniawan di RSI, Gaza,  Senin (8/8).

“Kami membantu warga Gaza, dan kami juga ditugaskan untuk selalu melaporkan dan mendokumentasikan keadaan di sini,” kata Reza Aldilla.

“Terkadang kita tidak cukup kuat harus mendokumentasikan keadaan di sini, melihat korban syahid yang anggota tubuhnya hancur bahkan sampai hilang, lalu melihat dan mendengar tangisan anak-anak kecil yang kehilangan orang tuanya,” lanjutnya menjawab pertanyaan wartawati MINA, Sri Astuti, yang menjadi pemandu acara tersebut.

Reza juga melaporkan, setelah perjanjian genjatan senjata disepakati Ahad (7/8), keadaan Jalur Gaza cukup tenang dan kembali normal.

Baca Juga: Transaksi Judi Online di Indonesia Mencapai Rp900 Triliun! Pemerintah Siap Perangi dengan Semua Kekuatan

Faksi-faksi perlawanan dan otoritas pendudukan Israel melakukan perjanjian genjatan senjata yang ditengahi oleh Mesir, berlaku pada Ahad (7/8) pukul 23:30 waktu Palestina.

“Setelah perjanjian genjatan senjata dilakukan, keadaan sekitar langsung hening dan tenang, terikan takbir terdengar sebagai bentuk perayaan kemenangan setelah genjatan senjata,” tuturnya.

Serangan yang terjadi selama tiga hari di Gaza sejak Jumat (, ada 16 korban Syahid dan 95 luka-luka yang dilarikan ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

“Meskipun serangan kali ini terbilang sebentar ketimbang serangan-serangan sebelumnya, namun korban terbilang cukup banyak, sebab serangan yang dilakukan Israel sangat brutal, membuat pihak Rumah Sakit kewalahan menangani pasien yang datang secara berbarengan,” ungkap Reza.

Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar

Reza melaporkan, agresi Israel yang sudah berlangsung tiga hari dimulai sejak Jumat (5/8), telah menelan banyak korban, 44 orang gugur, termasuk 15 anak-anak, 4 wanita, dan 360 warga lainnya luka-luka.

Selama serangan terjadi tidak ada kerusakan Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

“Tidak ada kerusakan di Rumah Sakit Indonesia, dan penanganan pasien sudah kembali normal, tidak lagi kerepotan, meskipun di Rumah Sakit Indonesia kekurangan pasokan obat-obatan, tetapi tetap memaksimalkan penanganan pasien,” ungkap Reza.

Ia juga menyatakan: “Warga Gaza sangat membutuhkan kita, kita harus selalu ingat keadaan di sini, jangan hanya karena tidak ada berita serangan lantas kita lupa dengan saudara-saudara kita di Gaza, dan Jazakallah Khoir kepada Rakyat Indonesia yang selalu memberikan doa dan dukungannya untuk warga di sini.”

Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah

Selain sebagai Relawan MER-C yang telah 9 tahun berada di Jalur Gaza, Reza Aldilla Kurniawan juga merupakan Mahasiswa S1 Universitas Islam Gaza Jurusan Syariah dan telah menyelesaikan hafalan 30 Juz Al-Quran.

Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza resmi beroperasi sejak 27 Desember 2015 ini dibangun di atas areal seluas 1,6 hektar, dan terletak hanya tiga kilometer dari perbatasan ke Israel di wilayah utara.

Luas bangunan sekitar 10.000 m2. Konstruksi dan pembangunannya melibatkan banyak relawan dari Indonesia. Pembangunan dan pembiayaannya dikoordinasi Medical Emergency Rescue Committee (MER-C).(L/Iwn/P1)

 

Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda