Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ISLAM AJARKAN KASIH SAYANG KEPADA SEMESTA ALAM

Admin - Ahad, 1 Desember 2013 - 07:44 WIB

Ahad, 1 Desember 2013 - 07:44 WIB

505 Views ㅤ

Jakarta, 27 Muharram 1435/1 Desember 2013 (MINA) – Redaktur Kantor Berita Islam Mi’raj News Agency (MINA), Ali Farkhan Tsani, mengatakan pada Ahad di Jakarta, Islam mengajarkan kasih sayang kepada semesta alam.

Merujuk pada tujuan Nabi Muhammad diutus sebagai rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi semesta alam), pernyataan itu Ali sampaikan di depan ratusan orang yang menghadiri acara pengajian bulanan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Jakarta Barat.

Menurut Ali yang juga merupakan Alumnus Institut Internasional Al-Quds Yaman, rahmat atau kasih sayang meliputi seluruh hal, termasuk alam ini.

“Maka Islam mengajarkan untuk mencintai alam dan menjaganya serta melarang berbuat berbagai kerusakan di muka bumi. Itu semua adalah bentuk dalam rangka beribadah kepada Allah,” kata Ali.

Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi

Menyoroti banyaknya konflik yang melanda Muslimin di negeri-negeri Timur Tengah, Ali mengatakan, tidak ada kebaikan bagi bisikan-bisikan kecuali bisikan menyuruh bersedekah atau berbuat baik, atau mengadakan perdamaian di antara manusia.

“Sesungguhnya orang-orang Mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara saudaramu,” kata Ali mengutip ayat Al-Qur’an.

“Bahkan Islam memerintahkan untuk berbuat baik kepada makhluk yang lain,” tambahnya.

Sementara itu, Amir Dakwah Jama’ah Muslimin (Hizbullah) wilayah Jabodetabek, Syamsuddin Ahmad menyebut sistem kepartaian dan demokrasi telah menyebabkan perpecahan, sehingga tidak terwujud “ummatan wahidah” (umat yang satu).

Baca Juga: ICMI Punya Ruang Bentuk Kader-kader Indonesia Emas 2045 

“Lewat sistem partai dan demokrasi, berapa banyak harta milik Allah dan kaum Muslimin yang dieksploitasi selama puluhan tahun. Akhirnya terjadilah “miskin  massal”,” kata Syamsuddin.

Menurutnya, pelaksanaan demokrasi untuk memilih pemimpin dengan perpecahan partai-partai, menelan biaya yang sangat mahal.

“Karena tidak ada rahmatan lil ‘alamin di dalam demokrasi. Semua sudah diatur di dalam Al-Qur’an,”  tegasnya. (L/P09/R2).

Mi’raj News Agency (MINA).

Baca Juga: Antisipasi Kerawanan Pangan, Wamendes PDT Wacanakan Satu Provinsi Satu Desa ICMI

Rekomendasi untuk Anda