Sydney, 10 Dhulhijjah 1437/12 September 2016 (MINA) – Komunitas suku Padang, Sumatera Barat, Minang Saiyo yang saat ini berada di Australia bertekad membangun perekonomian yang kuat bagi umat Islam di Australia, khusunya warga negara Indonesia.
Sesepuh komunitas Minang Saiyo, Ikhsan Zakir menyatakan hal itu kepada wartawan Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Sydney dalam acara Silaturahim Idul Adha di kediamannya, Willey Park, Caterburry, Senin.
Iksan menuturkan, komunitas Minang di Australia sudah ada sejak adanya program pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Australia dalam program pengembangan sumber daya manusia sebagai hasil dari Kolombo Plan 1950.
“Sejak saat itu, banyak para pemuda Minang yang bersekolah di Australia. Mereka kemudian mendapat status warga tetap (permanen resident) oleh pemerintah Australia. Mereka membawa keluarga ke sini dan sampai saat ini sudah generasi ke tiga.
Baca Juga: Menlu Iran: Asia Barat Mustahil Damai Tanpa Diakhirinya Pendudukan Zionis
Mayarakat Padang sangat kental dengan aqidah Islamnya. Menurut Ikhsan, jika menyebut nama Minang, sudah bisa dipastikan mereka pasti Muslim, sama seperti Aceh misalnya.
“Namun, yang menjadi ciri khas Minang selanjutnya adalah kemampuan untuk berwira usaha. Minang sangat terkenal dengan masakannya. Tentu ini menjadi kelebihan sekaligus tantangan untuk mengembangkan dakwah melalui pengembangan ekonomi bagi warga Indonesia di Australia ini,” tuturnya.
Saat ini program komunitas Minang Saiyo banyak tersebar di beberapa distrik di Sydney, seperti di Willey Park, Lakemba, Bankstone, Chamsie, Punchbowl, Tempii, West Sydney, dan wilayah lainnya. Diperkirakan mereka bisa mencapai lebih dari 50 persen warga negara Indonesia yang ada di Sydney. Minang Saiyo suga memiliki komunitas di Melbourne, ibukota negara bagian Victoria, Australia. (R03/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran Akan Usir 2,5 Juta Migran Afghanistan Hingga Akhir Tahun