Brussel, 14 Sya’ban 1436/1 Juni 2014 (MINA) – Badan Pengawas Perbatasan Uni Eropa mengatakan, sekitar 5.000 migran telah diselamatkan dari Laut Mediterania selama tiga hari terakhir. Misi tersebut juga menemukan mayat 17 migran.
Misi penyelamatan bersama-sama dilakukan oleh Inggris, Malta, Belgia, Italia, Islandia dan Finlandia, sebagai bagian dari operasi Uni Eropa Triton yang dikoordinasikan oleh Frontex.
Dalam Pernyataannya Direktur Eksekutif Frontex, Fabrice Leggeri mengatakan,”Ini adalah gelombang terbesar migran yang telah kita lihat pada 2015. Kapal baru yang bergabung operasi Triton minggu ini sudah menyelamatkan ratusan orang,” tambah Leggeri. Seperti dilaporkan Anadolu Agency diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.
Sementara itu, tim penyelamat membawa mayat dari 17 migran darat di Sisilia selama sepekan bersama dengan 454 korban yang ditemukan mengapung di atas perahu. Jaksa Italia telah mengadakan penyelidikan bagaimana 17 migran tersebut tewas.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Para migran tersebut akan turun di pelabuhan Italia Lampedusa, Crotone, Pozzallo, Augusta, Trapani, Porto Empedocle, Palermo, Taranto dan Cagliari, menurut Frontex.
Misi penyelamatan terjadi saat Komisi Eropa menyerukan negara-negara anggota Uni Eropa untuk mengambil di 40.000 pencari suaka dari Suriah dan Eritrea yang mendarat di Italia dan Yunani selama dua tahun ke depan.
Ini merupakan tambahan untuk pengumuman Uni Eropa pada 13 Mei tentang rencana untuk menerima 20.000 para migran selama dua tahun dan memukimkan kembali mereka di blok 28-negara setelah krisis migran Mediterania.
Para pemimpin Uni Eropa berkumpul pada April untuk membahas pembongkaran jaringan kriminal dan penghancuran kapal yang digunakan oleh penyelundup migran di Libya.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Mereka mengatakan rencana mereka adalah untuk mencegah penyelundup dari membahayakan kehidupan para migran di laut, namun para kritikus mengatakan rencana tersebut untuk menghentikan para migran mencapai Eropa, menghidupkan kembali istilah “Benteng Eropa.
Lebih dari 36.000 para migran tiba di Italia sejak awal tahun, tidak termasuk para migran diselamatkan akhir pekan ini, menurut Frontex. (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas