Jakarta, MINA – Mizan Productions dan Yayasan Surya Nusantara Abadi Initiative (SNA Initiative) berencana membuat film yang bercerita tentang ketokohan Syaikh Nawawi Al-Bantani.
Rencana tersebut disambut baik Wakil Presiden (Wapres) RI KH. Ma’ruf Amin.
Menurutnya, film tersebut mempunyai nilai sejarah yang penting karena kiprah Syaikh Nawawi Al-Bantani dalam perjuangan melakukan dakwah Islam.
“Syaikh Nawawi Al-Bantani adalah mahaguru dari para syaikh-syaikh atau ulama-ulama yang banyak menyebarkan ilmu agama di nusantara ini, mulai dari Kiai Cholil Bangkalan, Hadratussyaikh K.H. Hasyim Asy’ari, Pendiri Muhammadiyah K.H. Ahmad Dahlan dan lain sebagainya,” jelasnya dalam keterangan resmi di laman Wapres RI yang dikutip MINA, Jumat (2/5).
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
Karena ketokohan Syaikh Nawawi Al-Bantani tersebut, Wapres menilai apabila sejarah kehidupannya dituangkan dalam film itu akan menjadi kisah yang menarik.
Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara (Jubir) Wapres Masduki Baidlowi di Kediaman Resmi Wapres, Jakarta, (31/5), saat Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menerima audiensi Mizan Productions dan Yayasan Surya Nusantara Abadi Initiative (SNA Initiative).
Ketika menerima audiensi tersebut, Wapres yang juga merupakan cicit dari Syaikh Nawawi Al-Bantani menjelaskan mengenai latar belakang sejarah yang sangat kental dengan nasionalisme yaitu Geger Cilegon yang terjadi pada tahun 1888.
Syaikh Nawawi Al-Bantani merupakan salah satu tokoh penting dalam peristiwa perlawanan bersenjata rakyat Banten melawan pemerintahan Hindia Belanda tersebut.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
“Geger Banten ini dalam sejarah dicatat sebagai sebuah revival (kebangkitan) gerakan kebangkitan para ulama di Indonesia yang kemudian akhirnya melahirkan bibit-bibit nilai-nilai kebangsaan, nah di antara nilai kebangsaan dan religiusitas yang dibahas bersama wapres,” jelasnya.
Selain itu, Wapres juga memberikan arahan agar film tersebut nanti mempunyai dimensi sejarah kebangsaan di satu pihak dan juga di sisi yang lain yang menjelaskan tentang latar belakang keagamaan dan keilmuan dari Syaikh Nawawi Al-Bantani bersama silsilah keilmuannya dengan ulama-ulama nusantara.
Dalam menggarap film ini, Yayasan Mizan serta Yayasan SNA Initiative juga melakukan riset terlebih dahulu karena dalam film tersebut sarat akan sejarah masa lalu dan melibatkan seorang orientalis ternama berkebangsaan Belanda yang menghabiskan banyak waktunya untuk mempelajari Islam.
“Film akan dimulai dengan riset yang mendalam karena juga melibatkan tokoh Snouck Hurgronje dan setelah dilakukan riset yang cukup mendalam baru akan dibikin script dan kemudian seterusnya sebagaimana film yang sering kita saksikan,” ujarnya.
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak
Menutup keterangannya, Jubir Wapres meyakini dengan pengalaman Mizan Productions yang telah memproduksi lebih dari 20 film nasional, kualitas film tersebut akan baik.
“Productions dari Yayasan Mizan itu memang sudah punya reputasi yang cukup panjang dalam pembuatan film nasional dan cukup sukses,” pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Mizan Productions & GM New Media and Digital Initiatives PT Mizan Publika Irfan Bagir menemui Wapres untuk meminta doa restu dalam rencana pembuatan film tentang Syaikh Nawawi al-Bantani.
“Saya ada rencana karena Mizan dari dulu kan memang kita fokus untuk mengembangkan pendidikan Islam di Indonesia, buku-buku intelektual Islam terutama ulama-ulama Indonesia, jadi saya mau minta izin restu dari Pak kiai,” katanya.
Baca Juga: Krisis Suriah, Rifa Berliana: Al-Julani tidak Bicarakan Palestina
Film ini rencananya selain berkisah tentang perjuangan Syaikh Nawawi Al-Bantani, Mizan Productions mengungkapkan juga akan mempromosikan Planet Talas Beneng (pangan lokal yang multi manfaat yang endemiknya berada di Banten) yang diinisiasi oleh Yayasan SNA Initiative.
Sementara itu, Ary Aristo dari Mizan Productions juga menambahkan latar belakang pembuatan film Syaikh Nawawi al-Bantani dikarenakan kehidupan beliau yang sangat beragam.
“Dalam membuat film sejarah Syaikh Nawawi Al-Bantani dengan layer yang sangat kaya karena Syaikh memang tokoh yang menjadi cikal terhadap dua organisasi besar keislaman di Indonesia, yaitu NU dan Muhammadiyah, yang layer kehidupan beliau itu sangat beragam kami tertarik untuk mengekspos interaksi antara beliau dengan Snouck Hurgronje,” ungkapnya. (R/R1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AWG Selenggarakan Webinar “Krisis Suriah dan Dampaknya bagi Palestina”