Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Modifikasi Cuaca di Jabar Berhasil Tekan Curah Hujan hingga 75 Persen

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Widi Kusnadi - 51 detik yang lalu

51 detik yang lalu

0 Views

Pesawat Cessna Caravan BNPB bersiap lepas landas untuk misi Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) Jawa Tengah dari Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah. (Foto. BNPB)

Jakarta, MINA  – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berhasil menekan intensitas curah hujan di wilayah Jawa Barat hingga 75 persen melalui operasi modifikasi cuaca (OMC) sebagai langkah mitigasi menghadapi potensi cuaca ekstrem pada masa peralihan musim.

“Operasi modifikasi cuaca ini difokuskan pada wilayah dengan curah hujan tinggi di Jawa Barat, termasuk Kabupaten Sukabumi yang sebelumnya terdampak banjir dan tanah longsor,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Kamis (30/10) di Jakarta.

“Berdasarkan data yang kami peroleh, operasi modifikasi cuaca yang dilakukan pada Senin (27/10) berhasil menurunkan curah hujan hingga 75 persen di wilayah sasaran,” tambah Abdul Muhari.

Ia menjelaskan, operasi modifikasi cuaca dilakukan dengan tujuan untuk meredistribusi awan hujan agar tidak terkonsentrasi di daratan. Langkah ini, kata Abdul, merupakan upaya penting untuk mencegah terjadinya banjir di wilayah yang rawan genangan, terutama di daerah dengan intensitas hujan tinggi seperti Sukabumi dan sekitarnya.

Baca Juga: Survei Kemenag, Sekitar 80 Pesantren Perlu Perhatian Khusus terkait Struktur Bangunan

Dalam pelaksanaannya, ia mengatakan, tim menggunakan pesawat khusus untuk melakukan penyemaian bahan Natrium Klorida (NaCl) dan Kalsium Oksida (CaO) di lapisan awan potensial. Operasi tersebut dilakukan bersama BMKG dan sejumlah lembaga strategis lain yang terus memantau perkembangan cuaca serta siap memperpanjang kegiatan OMC apabila potensi hujan ekstrem masih tinggi.

Abdul Muhari menegaskan, apabila potensi hujan ekstrem masih tinggi pada pekan kelima Oktober, maka pelaksanaan OMC akan diperpanjang. Ia juga mengungkapkan bahwa operasi tersebut terbukti efektif menekan risiko banjir, terutama di Sukabumi, di mana kondisi banjir kini telah berangsur surut.

BNPB mengonfirmasi, berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Sukabumi, telah didirikan posko pengungsian di Lapangan Eks Sinar Ciomas dan SDN 1 Cisolok, serta dapur umum di kantor Kecamatan Cisolok. Bantuan logistik dan kebutuhan dasar bagi warga terdampak juga terus disalurkan.

Sementara itu, sejumlah titik longsor di Desa Wangunsari, Sukarame, Gunung Keramat, dan Karangpapak masih dalam proses pembersihan. Akses jalan di beberapa lokasi belum sepenuhnya bisa dilalui kendaraan.

Baca Juga: Kemenag dan Kemenbud akan Gelar Santri Film Festival 2025

“Tim gabungan kini fokus pada pembersihan material lumpur dan pemulihan akses jalan di sejumlah desa,” kata Abdul Muhari.

Meski hasil operasi cukup signifikan, BNPB tetap mengimbau masyarakat di Jawa Barat agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Warga diminta menyiapkan tas siaga bencana dan memantau informasi resmi dari BNPB, BPBD, dan BMKG secara berkala. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kolaborasi Gerakan Zakat dan Akademisi Hukum, FOZ Resmi Buka “Zakat Goes To Campus” di UI

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia