Helsinki, MINA – Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan, blok 28 negara itu akan terus berusaha mempertahankan kesepakatan nuklir yang ditandatangani antara Iran dan kekuatan dunia pada tahun 2015, tetapi juga akan menyambut kemajuan apa pun di luar itu.
Berbicara kepada wartawan dalam pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di ibu kota Finlandia, Helsinki, Jumat (30/8), Mogherini mengatakan bahwa ia memainkan peran untuk “menjaga implementasi penuh dari perjanjian yang ada,” termasuk perjanjian nuklir bersejarah yang secara resmi dikenal sebagai Gabungan Rencana Tindakan Komprehensif (JCPOA).
“Sekali lagi jika sesuatu yang lain dapat dibangun di atasnya (JCPOA), ini akan disambut dan ditemani oleh Uni Eropa,” katanya, demikian Press TV melaporkan.
Kesepakatan nuklir multilateral berada dalam bahaya sejak Presiden AS Donald Trump menarik negaranya keluar dari JCPOA pada Mei tahun lalu dan meningkatkan sanksi terhadap Iran.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Di bawah kesepakatan itu, yang ditandatangani antara Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB – Amerika Serikat, Perancis, Inggris, Rusia dan Cina – ditambah Jerman, Teheran berjanji untuk membatasi program nuklirnya dengan imbalan.
Mogherini juga mengatakan bahwa kesepakatan nuklir yang ada tidak boleh dikorbankan karena langkah yang diambil oleh Washington. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza