Ramallah, MINA – Maher Al-Akhras, seorang tahanan Palestina, mengakhiri mogok makannya pada Jumat (6/11) setelah 103 hari, Anadolu Agency melaporkan.
Organisasi Masyarakat Tahanan Palestina mengkonfirmasi keputusannya dalam sebuah pernyataan resmi yang mengatakan, otoritas penjara Israel akan membebaskannya pada 26 Novembe, MEMO melaporkan.
Al-Akhras (49) asal kota Jenin, Tepi Barat, memulai mogok makan setelah dia ditahan di bawah arogansi Israel yang kejam yang memungkinkan pihak berwenang menahan tahanan selama lebih dari satu tahun tanpa dakwaan atau pengadilan.
Dia akan menghabiskan 20 hari sampai dibebaskan di Rumah Sakit Kaplan tempat dia akan menerima perawatan, kata pernyataan itu.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Istrinya, Taghreed Al-Akhras mengatakan kepada Anadolu Agency, “Maher mengatakan bahwa kemenangan ini bukan untuk dia sendiri. Ini adalah kemenangan bagi semua rekannya yang menantang penahanan administratif dengan melakukan mogok makan. Pemogokannya membuat dunia mendengarkan suara para tahanan dan mengetahui tentang penderitaan mereka yang berada di bawah penahanan administrative..”
Ada sekitar 4.400 tahanan politik Palestina mendekam di penjara Israel, menurut badan Palestina. Angka tersebut termasuk 39 wanita dan 155 anak. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya