Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Monica, Siswa MTs Sleman Jadi Pembicara di Forum WHO Kanada

Risma Tri Utami - Ahad, 15 Oktober 2017 - 19:46 WIB

Ahad, 15 Oktober 2017 - 19:46 WIB

339 Views ㅤ

Monica bersama Kepala MTs Yapi Pakem Sleman Suharijanto Pribadi. (Foto: inmas DIY)

monica.jpg" alt="" width="777" height="499" /> Monica bersama Kepala MTs Yapi Pakem Sleman Suharijanto Pribadi. (Foto: inmas DIY)

Yogyakarta, MINA – Monica, Siswa MTs Yapi Pakem Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendapat kesempatan menjadi pembicara pada World Health Organization (WHO) 8th Millestone of Global Campaign for Violance Prevention.

Forum WHO ini akan digelar di Ottawa, Kanada pada 19-20 Oktober 2017 mendatang.  Kepastian akan keberangkatan Monica ke Kanada disampaikan Kepada Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta, Nadhif.

Pihaknya mengatakan sudah bertemu dengan Monica di madrasah yang terletak di dusun Labasan, Pakembinangun, Pakem, Sleman.

“Benar Monica adalah siswa MTs Yapi dan tinggal di sebuah asrama,” kata Nadhif sebagaimana laman Kemenag yang dikutip MINA, Ahad (15/10).

Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK

Monica, menurut Nadhif, mendapat kesempatan terbang ke Kanada usai memenangkan  lomba penulisan esai yang diadakan Yayasan Sayangi Tunas Cilik. Yayasan ini merupakan bagian dari organisasi Save The Children di Indonesia.

Kisah keberhasilan Monica menjadi viral dalam beberapa waktu terakhir. Ibunda Monica tinggal di kawasan Kramat, Jakarta Pusat sebagai penjual kopi keliling.

“Ibunda dari Monica adalah penjual kopi keliling di Jakarta,” tutur Nadhif.

Dalam forum WHO di Kanada tersebut, Monica akan membacakan hasil tulisannya mengenai perilaku kekerasan yang diterima anak-anak, baik selama berada di dalam maupun di luar asrama miliki yayasan sosial.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal

“Ia akan ceritakan pengalamannya menghadapi kekerasan. Lebih kepada perspektif anak tentang kekerasan. Bagaimana ia menemukan itu di dalam dan di luar panti sebagai upaya penanganan kekerasan terhadap anak di dunia. Monica juga akan menyampaikan kondisi keluarganya seperti yang ia tulis di dalam esai,” tutup Nadhif. (R/R09/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri

Rekomendasi untuk Anda

Pendidikan dan IPTEK
Indonesia
Asia