Al-Quds, Palestina, 27 Muharram 1437/9 November 2015 (MINA) – Seorang mantan agen Dinas Intelijen Israel, Mossad, David Ben-Ozil, baru-baru ini mengungkapkan, Israel mengambil bagian dalam perang saudara Sudan antara pasukan pemerintah Sudan dan separatis selatan pada 1969 hingga 1971.
Dalam sebuah buku baru, Ben-Ozil mengklaim, ia dan sejumlah koleganya aktif mengambil bagian dalam perang bersama gerakan separatis selatan yang dipimpin oleh Joseph Lagu.
Sudan Selatan kini menjadi negara merdeka, demikian kantor Berita, MEMO sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (9/11).
Ben-Ozil mengatakan, Israel membantu melemahkan tentara Sudan dalam perang, melatih kelompok separatis, dan memberikan senjata termasuk staf bantuan. Israel juga membantu separatis membentuk brigade militan kecil dan membangun bandara untuk pesawat guna mengangkut senjata langsung kepada pemberontak selatan.
Baca Juga: 56 Tentara Israel Tewas, Ratusan Lainnya Luka Akibat Tembakan Teman Sendiri
Tujuan utama Israel, Ben-Ozil menyatakan, adalah membuang waktu tentara Sudan sehingga Sudan tidak akan mampu untuk bergabung dengan tentara Arab dalam perang masa depan yang potensial melawan Israel.
Mantan pejabat Mossad juga mengungkapkan Israel secara aktif menempa hubungan dengan minoritas di Timur Tengah sebagai sarana untuk melemahkan dukungan bagi oposisi Arab terhadap Israel, dan tujuan daerah ini berada di belakang pengembangan hubungan yang kuat dengan negara-negara seperti Ethiopia, Iran dan Turki, serta kelompok-kelompok etnis dan agama seperti Maronit di Lebanon dan Kurdi di Irak.(T/R05/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Menlu Israel Sebut Pembentukan Negara Palestina Tidak Realistis