MU PBB Adopsi Resolusi Dukung Gencatan Senjata di Gaza

New York, MINA – Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memberikan suara terbanyak untuk mendukung gencatan senjata kemanusiaan segera di Jalur Gaza, resolusi ini harus dilaksanakan, lapor Anadolu Agency.

“PGA (Presiden Majelis Umum PBB, Dennis Francis) sangat yakin apa yang terjadi kemarin adalah kemenangan seumur hidup,” kata Juru Bicara Majelis Umum PBB, Monica Grayley di New York, Rabu (13/12).

Pernyataannya muncul sehari setelah 153 negara di Majelis Umum memberikan suara mendukung rancangan resolusi yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, sementara 10 negara menentangnya dan 23 negara abstain.

“Sekarang saatnya resolusi tersebut diimplementasikan,” kata Grayley.

“Adopsi resolusi tersebut merupakan “ekspresi yang jelas” oleh Majelis Umum, tambahnya.

Baca Juga:  Ana/Tiwi Satu-satunya Wakil Indonesia Tembus Final Thailand Open 2024

Grayley juga mengatakan Paus Fransiskus “sangat konsisten” dengan apa yang dia katakan sejak 7 Oktober bahwa permusuhan harus segera dihentikan.

Secara terpisah, Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric, mengatakan adopsi resolusi tersebut mengirimkan “pesan yang jelas” dari komunitas internasional.

“Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres akan terus mengadvokasi dan mendorong gencatan senjata kemanusiaan baik secara publik maupun pribadi,” tambah Dujarric.

Israel telah membombardir Jalur Gaza dari udara dan darat, memberlakukan pengepungan dan melancarkan serangan darat sebagai pembalasan atas serangan lintas batas yang dilakukan Pejuang Perlawanan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober.

Setidaknya 18,608 warga Palestina telah terbunuh dan 50,594 terluka dalam serangan brutal rezim Israel, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Baca Juga:  Israel Hancurkan 604 Masjid dan 3 Gereja di Gaza

Korban tewas resmi Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, sementara sekitar 139 warga Israel masih disandera, menurut angka resmi. (T/R4/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Ismet Rauf