Kota Al-Quda, MINA – Mufti Kota Al-Quds (Yerusalem) dan Palestina, Mohammad Hussein, Sabtu (14/11), memperingatkan terhadap keputusan otoritas Israel yang memberikan lebih banyak waktu bagi kaum ekstrimis Yahudi untuk berada di lokasi Masjid Al-Aqsa Al-Haram Al-Sharif di Kota Al-Quds, salah satu tempat suci umat Islam di dunia.
Mufti Hussein mengatakan kepada Radio Voice of Palestine bahwa memberi waktu tambah 45 menit setiap harinya bagi para ekstrimis Yahudi untuk berada di lokasi tembok Al-Quraq, sebelah barat Al-Haram Al-Sharif, yang meliputi Masjid Al-Aqsa dan Kubah Batu, dapat mempengaruhi status quo agama, hukum dan sejarah di Al-Aqsa.
“Para ekstrimis tidak menyembunyikan niat mereka terhadap Masjid (Al-Aqsa),” tegas Mufti Husein, sebagaimana Kantor Berita WAFA melaporkannya yang dikutip MINA, Ahad (15/11).
Dia mengatakan para ekstrimis telah secara terbuka menyerukan kepada Israel untuk mengambil alih dan menjalankan pengurusan kompleks Al-Aqsa menggantikan Dewan Wakaf Islam, yang merupakan departemen pemerintah Yordania yang telah bertanggung jawab atas kompleks Al-Aqsa selama beberapa generasi.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Mufti menyatakan keprihatinannya bahwa Israel berusaha untuk membagi Al-Aqsa antara jamaah Muslim dan Yahudi, yang dapat mengakibatkan masalah serius dan perselisihan agama.
Hussein mendesak umat Islam untuk selalu hadir di Al-Aqsa setiap saat untuk melindunginya dari upaya untuk mengubah statusnya sebagai tempat suci bagi umat Muslim seluruh dunia.(T/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza