Surabaya, MINA – Sejumlah Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama bersilaturahim ke Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur membahas isu-isu strategis dalam menghadapi kebangkitan Islam pada milenium kedua.
Wakil Ketua PWNU Jatim KH Abdus Salam Shohib menyampaikan, NU tidak akan berjalan sendirian dalam menyukseskan segala aktivitasnya di masyarakat.
“Maka pertemuan dengan jajaran pimpinan PW Muhammadiyah akan menunjukkan wajah Islam yang selalu mengedepankan tali silaturahim dan ukhuwah atau persaudaraan,” ujarnya usai silaturahim di Kantor PWM Jatim di Surabaya, Jumat (23/7).
Kiai Salam, sapaan akrabnya, menyampaikan sejak 1926 sudah ditanamkan oleh pendiri bahwa NU selalu mengedepankan tiga ukhuwah, yakni Ukhuwah Wathoniyah (persaudaraan sesama bangsa), Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Islam) dan Ukhuwah Basyariah (persaudaraan sesama umat manusia).
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
Turut mendampingi Kiai Salam beberapa pengurus lainnya, seperti Wakil Sekretaris Hasan Ubaidillah serta dua Wakil Bendahara M Amin Mujib dan Rasidi.Sedangkan, dari Muhammadiyah diterima langsung oleh Ketua PWM Jatim KH Saad Ibrahim beserta beberapa pimpinan lainnya.Dalam pertemuan tersebut, kata dia, berhasil disepakati kesepahaman untuk melanjutkan pembicaraan tentang isu-isu strategis.
“Disadari pula, perlunya menjalin kerja sama menghadapi Kebangkitan Islam pada milenium kedua, antara NU dan Muhammadiyah,” tutur Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang sekaligus Ketua Panitia Satu Abad NU tersebut.
Pada kesempatan sama, Kiai Salam juga membahas kegiatan “Kick Off” dalam rangkaian Peringatan Satu Abad NU yang akan digelar di Tugu Pahlawan Surabaya pada 28 Juli 2022. Pihaknya tersebut berharap dukungan PW Muhammadiyah dan ormas Islam lain, khususnya narasi tentang Satu Abad NU saat acara nantinya.
NU dan Muhammadiyah lahir dari rahim yang sama, dari satu guru yang sama, dari satu sanad keilmuan yang sama. bahkan keduanya Kh. Hasyim Asyari dan Kh. Ahmad Dahlan berguru di mekkah dengan guru yang sama pula serta satu kamar yang sama.
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren
Meskipun dalam beberapa amaliyah ibadah berbeda, sejatinya NU dan Muhammadiyah memiliki rasa cinta ranah air yang sama dan siap membela Negara Kesatuan Republik Indonesia. (R/P2/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Konferensi Internasional Muslimah Angkat Peran Perempuan dalam Pembangunan Berkelanjutan