Oleh: Illa Kartila – Redaktur Senior Miraj Islamic News Agency/MINA
Satu lagi muslim – kali ini wanita – berjaya menduduki jabatan tertinggi di parlemen di sebuah negara bagian di Jerman. Adalah Muhtarem Aras, muslimah pertama yang terpilih menjadi Ketua Dewan Perwakilan Daerah Baden-Wurttemberg, setelah meraih suara terbanyak.
Kemenangan politisi Partai Hijau di parlemen negara bagian di barat daya Jerman ini, menurut media The Local, seolah menyampaikan pesan ‘keterbukaan, toleransi dan keberhasilan dalam berintegrasi’. Aras terpilih pada 11 Mei 2016 lalu dengan suara mayoritas secara signifikan.
“Kita mengukir sejarah baru hari ini,” ujar Aras usai meraih suara terbanyak di parlemen, Rabu (11/05).
Baca Juga: Tak Ada Tempat Aman, Pengungsi Sudan di Lebanon Mohon Dievakuasi
Aras dipilih oleh 96 anggota parlemen lokal menjadi ‘Landtags Prasident’. Meski demikian, kemenangan Aras tidak disambut dengan suka cita semua pihak. Media Suddeutsche Zeitug melaporkan, anggota parlemen dari kelompok sayap kanan, Alternative for Germany (AfG) menolak untuk memberi tepuk tangan kala Aras memberikan sambutan pertamanya.
Pemilihan pimpinan parlemen di wilayah berpenduduk 10 juta jiwa itu dilakukan di tengah ketegangan isu agama, imigrasi dan ekstrimisme yang berlangsung di Jerman. Di mana belum lama ini, seorang pria di Jerman yang meneriakkan ‘Allahu Akbar’ ditikam oleh empat pelaku kejahatan di sebuah stasiun.
Sebuah jajak pendapat yang dirilis pada pekan lalu menunjukkan, hampir dua pertiga warga Jerman beranggapan bahwa agama Islam tidak masuk menjadi bagian dari konstitusi negara mereka. Sekitar 60 persen dari 1.003 responden mengatakan agama tidak memiliki ‘tempat’ di negaranya, sedangkan 34 persen lainnya beranggapan sebaliknya.
Aras (50 tahun) lahir 2 Januari 1966 di Elmaağaç di Bingöl di Turki. Kemudian ia pindah ke sebuah kota dekat Stuttgart dengan kedua orangtuanya pada 1978 dan menjadi warga negara Jerman. Setamat SMA, ia kuliah di University of Hohenheim, menekuni ilmu perekonomian sebelum mendirikan perusahaan konsultasi pajak sendiri.
Baca Juga: Pengungsi Sudan Menemukan Kekayaan Di Tanah Emas Mesir
Karir politiknya dimulai sejak tahun 1992 dengan masuknya ke Partai Hijau. Karirnya melesat cepat, dengan memenangi secara mutlak pemilu lokal tahun 1999, kemudian menjadi anggota Parlemen dari Stuttgart. Tahun 2007-2011 ia menjadi ketua fraksi partainya di Parlemen.
Pada 2014, Aras memenangkan pemilu dengan menjadi ketua distrik Kabupaten Asosiasi Stuttgart dari Partai Hijau. Tahun 2016, ia kembali lagi ke Parlemen dan berhasil memenangkan pemungutan suara dengan 42,4 persen anggota parlemen memberinya mandat untuk menjadi ketua parlemen.
Dalam pemilihan ini Partai Hijau berhasil meraih 19 dari total 143 kursi. Terpilihnya Muhterem Aras, seorang muslimah sebagai ketua Parlemen termasuk hal yang tidak diprediksi sebelumnya, sebab dalam parlemen, tidak sedikit anggota parlemen yang terang-terangan anti Islam.
Sebelumnya seorang muslim juga menjadi wali kota di Belanda, tepatnya di kota Rotterdam, Oktober 2008. Adalah sosok Ahmed Aboutaleb, pria keturunan Maroko ini didaulat warga Rotterdam menjadi pemimpin kota mereka.
Baca Juga: Terowongan Silaturahim Istiqlal, Simbol Harmoni Indonesia
Terpilihnya Muhterem Aras sebagai ketua Parlemen di salah satu negara bagian di Jerman, menambah daftar politisi-politisi muslim yang berkilau di Eropa, setelah sebelumnya di Inggris, Shadiq Khan, politisi muslim keturunan Pakistan berhasil memenangkan pemilihan dan dilantik menjadi walikota London awal Mei ini. (R01/P2 )
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)