Pangkal Pinang, MINA – Wakil Ketua Umum MUI, Kiai Muhyiddin Junaidi, MA menyatakan, dalam Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke VII pada 26-29 Februari 2020 ini akan ada pembahasan evaluasi dari kongres-kongres yang diadakan sebelumnya.
“Ada, ada evaluasi konggres sebelumnya” kata Muhyiddin Junaidi saat ditemui wartawan MINA di sela-sela acara di Novotel Jalan Sukarno Hatta KM 5, Pangkal Pinang, Bangka, Belitung, Rabu malam (26/2).
Menurut dia, dari tahun ke tahun MUI melakukan evaluasi kongres-kongres sebelumnya yang telah diselenggarakan secara rutin setiap lima tahun sekali, termasuk mengevaluasi kebijakan pemerintah yang merugikan umat Islam segera dicabut sebagaimana tertuang dalam rekomendasi KUII 1998.
“Saya sudah bentuk badan pemantau,” kata Buya Junaidi yang juga pernah membidangi urusan luar negeri MUI itu.
Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia
Artinya, masih menurut Junaidi, ada badan pekerja yang mengevaluasi dan kemudian mengaplikasikan hasil-hasil dari rekemondasi kongres nantinya.
Sesuai Kerangka Acuan KUII Ke-VII 2020, akan dibahas tujuh materi sebagai bagian dari Strategi Perjuangan Umat Islam yang meliputi bidang Politik, Ekonomi, Hukum, Pendidikan dan Kebudayaan, Islam Wasathiyyah/Moderasi Kehidupan Beragama, Filantropi Islam dan Strategi perjuangan umat Islam bidang Media.
Majelis Ulama Indonesia sebagai Wadah Musyawarah Para Ulama Zu’ama dan Cendekiawan Muslim menyelenggarakan Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII di Bangka Belitung 26-29 Februari 2020 dengan mengusung tema “Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia Untuk Mewujudkan NKRI yang Maju, Adil, dan Beradab.” (L/RS5/R2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris