PT CAN Jalin Kerja Sama Program Magang Budidaya Lada dengan ITERA

Peserta program magang budidaya Lada di Kebun PT CAN di Desa Namang, Kecamanatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung.(Foto: Istimewa)

Bandung, MINA – Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menjadi salah satu perguruan tinggi mitra kerja sama program magang dalam bidang penelitian teknologi budidaya tanaman lada yang digagas PT Cinquer Agro Nusantara (CAN).

Koordinator Kerja sama Magang antar Kampus dan Lembaga , Arif Syarifudin menjelaskan, kerja sama ini terjalin dengan ditandai pelaksanaan magang mahasiswa ITERA dalam budidaya tanaman lada di Kebun PT CAN di Desa Namang, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi , selama lima bulan sejak September 2022.

“Program magang ini bagian dari kerja sama yang sudah terjalin dengan ITERA dari tahun 2021. Melalui program MBKM Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dari Kemendikbud, implementasi program magang ini dapat terwujud dengan waktu magang lebih lama dibandingkan pelaksanaan magang sebelumnya,” kata Arif di Rumah Gizi PT CAN Bandung kepada MINA, Selasa (20/12).

Dia mengatakan, program magang PT CAN ini biasanya berlangsung selama satu bulan, namun pada program magang tahun dengan ITERA ini diimplementasikan cukup lama selama lima bulan, berlangsung pada September 2022 hingga Januari 2023.

Arif menjelaskan, program ini diikuti empat mahasiswa ITERA dengan topik penelitian yang berbeda, mulai dari hama penyakit tanaman lada, paska panen lada, penelitian kualitas tanah dan pupuk, dengan mengkhususkan pada pupuk alami kompos dan jadam.

Dia juga menyampaikan, kerja sama yang dibangun antara PT CAN dengan ITERA dan kampus-kampus lainnya dalam bidang penelitian teknologi budidaya tanaman lada, tidak lain adalah untuk membangkitkan kembali kejayaan di Indonesia. Salah satunya adalah tanaman lada yang banyak dijumpai di Pulau Sumatera, khususnya di provinsi Bangka Belitung dan lainnya.

“Program magang PT CAN ini sudah mulai digagas sejak 2017. Selain dengan ITERA, program ini juga sudah dijalankan dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjajaran (UNPAD), Universitas Pasundan (UNPAS), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dan Universitas Bangka Belitung (UBB),” jelas Arif.

Selain dengan perguruan tinggi PT CAN menjalin kerja sama program magang antar lembaga. “Pada tahun ini program magang antar lembaga dilaksanakan dengan peserta magang dari BRIN,” katanya.

PT Cinquer Agro Nusantara (CAN) berpusat di Bandung, Jawa Barat, perusahaan yang berdedikasi untuk menyediakan rempah-rempah terbaik nusantara, memiliki kebun laboratorium di Bangka Belitung dan Lampung.  Untuk kebun di Lampung, PT CAN bekerja sama dengan Pondok Pesantren Al-Fatah Muhajirun, Lampung Selatan.

Kebun tersebut mengkhususkan dalam pengembangan budidaya tanaman lada dan hortikultura dengan menggunakan konsep pengembangan komunitas dan penelitian dalam teknologi pertanian berkelanjutan, melalui agroforestry dan pertanian alami (natural farming), yang ramah lingkungan, aman bagi kesehatan dan mengoptimalkan pendapatan.

“Kami berkomitmen tidak hanya mengenalkan kejayaan rampah-rampah Indonesia, juga mengembangkan pertanian alami dalam mengoptimalkan hasil suatu bentuk penggunaan lahan secara berkelanjutan guna menjamin dan memperbaiki kebutuhan bahan pangan. Mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis,” pungkas Arif.

Cita rasa yang khas dari ternyata menjadi daya tarik yang mendalam bagi beberapa negara di dunia.

Produk Muntok dari hasil pertanian di kebun PT CAN Kepulauan Bangka Belitung ini telah ekspor ke berbagai negara di Eropa dan sekitarnya.(L/R1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.