Muhyidin Junaidi: Yahudi Pokok Pangkal Konflik di Timteng

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Luar Negeri KH Muhyidin Junaidi (Foto: MINA/kurnia)
Ketua Majelis Ulama Indonesia () Bidang Luar Negeri KH (Foto: MINA/kurnia)

Jakarta, 24 Jumadil Awwal 1437/4 Maret 2016 (MINA) – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Luar Negeri, KH Muhyidin Junaidi mengatakan pokok pangkal utama terjadinya konflik di merupakan kerjaannya Yahudi yang bermain.

Sebagaimana di Arab selalu bergerak dinamis, di mana pokok pangkal masalah konflik negara-negara di Timur Tengah adalah Yahudi sebagaimana dikatakan dalam firman Allah, ujarnya.

”Selalu memusuhi umat Islam terutama orang-orang berimana yaitu Yahudi apakah ada di Barat atau di Timur, dan juga kita tidak bisa menafikan itu, fakta sejarah menyatakan sedemikian rupa,” kata Muhyidin seusai menjadi pembicara pengajian bulanan dengan tema “Perdamaian Timur Tengah dan Masa Depan Dunia Islam” di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (4/3) malam.

Di Arab mengapa Israel diakui kedaulatannya oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), hanya dalam waktu satu setengah tahun menjadi negara merdeka. Sementara sejak tahun 1948 sampai sekarang tidak diakui kedaulatannya oleh PBB baru hanya sebagai calon anggota PBB, jelas Muhyidin

“Kita tahu pula kekejaman Israel terhadap umat Islam di Palestina, kenapa Arab bisa dipecah-belah, itulah kerjaan Yahudi,” ujar Muhyidin.

Menurut dia, Orang Arab itu tidak punya sifat solidaritas sesama negara, dari 380 juta orang Arab di 22 negara yang kaya, sementara 8 negara sisanya itu miskin seperti Yaman dan Somalia.

Otaknya masalah di timur tengah adalah Yahudi, yang begitu di anak emaskan oleh Amerika, dan orang Yahudi, Israel juga dijadikan good friends my country Yahudi, Bahkan saat pesawat Yahudi jatuh saat kembali menyerang Yaman siapa yang menyelamatkan adalah saudara-saudaranya dari Ameriak Serikat.

“Kita harus jeli melihat perkembangan di Timur Tengah, selama Yahudi masih ada dan selama Palestina belum merdeka, selama itu pula tidak ada perdamaian di Timur Tengah,” paparnya.

Sekarang yang dimainkan oleh Amerika dan dipertunjukan kepada masyarakat Internasional adalah standar ganda, coba kepada Israel selalu mereka mengataan “jangan”, Israel dipelihara oleh Amerika, dibantu Rusia dan Eropa

Sementara itu, dikatakannya “kalau giliran negara-negara Islam, diberikan embargo, oleh karena itu kepada masyarakat Indonesia jangan sampai ada konflik di Timur Tengah di bawa-bawa ke Indonesia.

Hadir pula dalam kesempatan pengajian bulanan Muhamadiyah di Jakarta DR Ali Munhanif FISIP Universitas Indonesia Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin dan Prof Alwi Shihab, Utusan Presiden RI untuk Timur Tengah. (L/P002/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)